"Menurut saya pemangilan Majelis Etik Partai Golkar kepada Darul Siska tidak tepat. Karena apa yang dilakukan Darul Siska dengan menulis surat terbuka itu adalah hal yang biasa di alam demokrasi. Dan yang disampaikan Darul Siska pun tercatat di AD/ART, bukan hal yang tidak ada dalam AD/ART," kata Lalu Mara kepada wartawan, Selasa (6/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini surat biasa saja. Dan tak ada kalimat yang mengarah pada misalnya menodai nama baik partai, individu, dan lain-lain. Surat yang isinya sebuah harapan sebagai junior kepada seniornya dalam pengelolaan organisasi. Jadi hal biasa saja," ucapnya.
"Lain halnya bila Darul Siska berkirim surat ke Pak Akbar dan Pak Agung sifatnya tertutup dan rahasia, dan surat tersebut disebar secara sengaja untuk kepentingan tertentu. Itu baru tidak etis," imbuh Lalu Mara.
Lalu Mara pun mengatakan justru Majelis Etik Golkar yang tampak tidak beretika karena menyebarkan surat pemanggilan Darul kepada publik. Selanjutnya, dia berharap pemanggilan itu dibatalkan karena dianggap berpotensi merusak nuansa demokrasi di Partai Golkar.
"Partai Golkar kan partai yang demokratis, partai yang mengedepankan ide. Masak membuat surat terbuka saja langsung dipanggil oleh Majelis Etik. Ini bisa disebut 'teror psikologis' kepada kader. Sebagai kader Partai Golkar, saya berharap pemanggilan itu dibatalkan," kata dia.
Diberitakan, Majelis Etik Partai Golkar memanggil Darul Siska setelah membuat surat terbuka yang ditujukan kepada Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tandjung dan Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono. Ketua Majelis Etik Golkar Mohammad Hatta menyebutkan rapat Majelis Etik itu digelar pada Rabu (7/8) besok.
"Iya, Rabu besok," kata Hatta kepada wartawan, Selasa (6/8).
Ia mengatakan surat pemanggilan telah dikirimkan Sekretariat Majelis Etik Golkar kepada Darul. Dalam surat bernomor 024/ME/GOLKAR/VIII/2019 itu, Darul dipanggil untuk kepentingan klarifikasi.
Tonton video PDIP dan Golkar, Dua Partai Besar yang Beda Nasib:
(tsa/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini