Menurut Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekah Subhan Cholid, jemaah haji Indonesia di Madinah sudah seluruhnya bergeser ke Kota Mekah.
Mereka sebelumnya merupakan bagian dari awal/akhir pemberangkatan jemaah gelombang I dan II yang mampir terlebih dulu di kota yang terdapat Masjid Nabawi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jemaah haji (gelombang pertama) dari Indonesia yang berada di Madinah sudah berpindah seluruhnya ke Mekah per 28 Juli 2019. Sedangkan gelombang kedua, dari Tanah Air langsung menuju Mekah via Jeddah, sudah berpindah seluruhnya per 5 Agustus kemarin.
Di sisi lain, Mekah--khususnya Masjidil Haram--kini menjadi pusat berkumpulnya jutaan umat Islam seluruh dunia sebelum memulai pelaksanaan puncak haji pada 9-14 Agustus mendatang.
Lautan manusia tak pernah berhenti mengalir setiap saat di Masjidil Haram. Dari pagi hari hingga tengah malam terus-menerus. Kepadatan itu memuncak ketika memasuki waktu salat lima waktu, yang membuat banyak jemaah harus cukup puas menunaikan salat di pelataran pintu masuk Masjidil Haram.
Bukan apa-apa, lantaran banyaknya arus jemaah yang hilir mudik di Masjidil Haram, Askar (petugas keamanan Masjidil Haram) langsung melakukan blokade untuk mengatur pergerakan jemaah.
Jadi, jika ingin menunaikan salat di dalam Masjidil Haram dengan pemandangan langsung tertuju ke Kakbah, jemaah sudah harus sampai 2 jam sebelum waktu salat tiba.
Tak jarang, para Askar harus berkali-kali mengencangkan nada bicara untuk mendorong pergerakan jemaah yang terlalu lama berdiam diri di satu tempat agar lalu lintas jemaah tidak mandek.
Tonton video Penuh Sesak Umat Muslim Dunia di Masjidil Haram:
(ash/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini