257 Ha Area Terbakar, Gubernur Sumsel Minta Pemilik Lahan Kosong Dikumpulkan

Palembang - Sekitar 257 hektare lahan terbakar di Sumatera Selatan (Sumsel) sepanjang tahun 2019. Bahkan lahan yang terbakar mayoritas berada di lahan 'tidur' milik masyarakat.

Melihat kondisi itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meminta seluruh camat dikumpulkan. Dia meminta para camat memastikan siapa pemilik lahan tidur yang sering terbakar untuk mudah diinvestigasi.

"Saya sudah perintahkan Asisten I dan Danrem mengumpulkan semua camat. Cek lagi lahan terbakar itu kenapa bisa yang terbakar lahan kosong atau lahan tidur," tegas Herman Deru saat rapat di kantor BPBD Sumsel, Senin (5/8/2019).

Baca juga: Lahan Konsesi di Riau Tebakar, Police Line Dipasang

Tidak hanya itu, Herman Deru meminta seluruh pihak terkait sama-sama dapat mencari solusi untuk mengatasi. Sebab, kebakaran lahan ini tidak hanya dapat ditangani dan dipadamkan begitu saja.

"Saya akan cek peralatan dan siapkan anggaran pencegahan. Jadi jangan ini hanya penanganan aja, sosialisasinya juga perlu, beri solusi agar pengolahan lahan tidak dibakar dan lahan tidur itu tidak terbengkalai," katanya.

Sementara itu, Kepala BPBD Sumatera Selatan Iriansyah menyebut sejauh ini tercatat ISPU di bawah 50. Sedangkan untuk jarak pandang mencapai 10 KM.

"ISPU dan jarak pandang masih normal. Kalau untuk lahan terbakar kini tercatat di BPBD sekitar 257,9 hektare," katanya.

Untuk rincian kabupaten dengan luasan lahan terbakar antara lain di Kabupaten Ogan Ilir 121,1 Ha, Banyuasin 6 Ha, Pali 57,75 Ha, Lubuklinggau 0,5 Ha, OKI 68,5 Ha dan Musi Banyuasin 4 hektare.

Untuk penanganan sendiri, kini ada 1.512 personel gabungan dari TNI, Polri hingga masyarakat peduli api. Seluruh personel tersebar di lebih dari 300 desa dan ploting 90 desa yang cukup rawan.

"Kendala pemadaman itu sendiri karena lahan terbakar aksesnya sulit dijangkau. Kondisi cuaca yang panas juga menjadi salah satu faktor api cepat menjalar dari satu titik ke titik lain karena keterbatasan sumber air," katanya.

Terakhir, BPBD juga menurunkan empat heli water bombing untuk pemadaman udara. Ada pula satu unit pesawat untuk patroli dan memastikan luas lahan yang terbakar dari udara.

"Puncak kemarau masih diprediksi terus meningkat dari Agustus-September. Kita siaga di seluruh daerah rawan karhutla," tuturnya.

Baca juga: Petugas Kesulitan Padamkan Kebakaran Hutan di Jambi

Terakhir, lahan terbakar terjadi di daerah Ogan Ilir yang dekat dengan jalan lintas timur Sumatera. Bahkan asap kebakaran sempat menutupi sebagian jalan hingga membuat pengendara harus berhati-hati saat melintas.


Atasi Karhutla, BNPB Kirim Helikopter ke Jambi:

[Gambas:Video 20detik]

(ras/idh)