"Buku-bukunya Franz Magnis kalau tidak salah yang salah satunya mereka sita," kata GM Corporate Communication Gramedia, Saiful Bahri, kepada detikcom, Senin (5/8/2019).
"Kalau tidak salah kan ini kan buku ilmiah," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada sebuah video yang didapatkan detikcom, Minggu (4/8/) kemarin, ada empat orang pemuda yang melakukan razia, dan yang memegang setumpuk buku salah satunya bercover muka dari Karl Marx.
Seorang pemuda yang berada di sebelah kanan yang mengaku sebagai jubir mengatakan pihaknya meminta Gramedia mengembalikan buku-buku itu ke percetakan karena melanggar undang-undang.
Baca juga: Penyitaan Buku Mau Sampai Kapan? |
"Sedang melakukan pencarian buku-buku berpaham radikal yang sebenarnya telah dilarang undang-undang," kata pria tersebut.
"Jadi menganggap buku-buku seperti ini adalah bagian dari penyebaran paham itu dan alhamdulillah kami bekerja sama dengan pihak Gramedia untuk menarik buku ini dan mengembalikan ke percetakannya. Kita sepakat bahwa Makassar harus bebas dari paham Marxisme dan Leninisme," sambungnya. (fiq/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini