Senior Golkar Kirim Surat Terbuka untuk Akbar dan Agung

Senior Golkar Kirim Surat Terbuka untuk Akbar dan Agung

Jabbar Ramdhani - detikNews
Sabtu, 03 Agu 2019 19:37 WIB
Foto: Ilustrasi Bendera Golkar/Antarafoto
Jakarta - Senior Partai Golkar, Darul Siska, membuat surat terbuka untuk Akbar Tandjung dan Agung Laksono. Darul meminta Akbar dan Agung untuk mendorong DPP Golkar untuk menggelar Rapat Pleno untuk persiapan musyawarah nasional (munas).

"Bapak Akbar sebagai Wakil Ketua Dewan Kehormatan dan Bapak Agung sebagai Ketua Dewan Pakar mungkin lebih baik mengingatkan, mengimbau, mendorong DPP untuk melaksanakan Rapat Pleno, lebih cepat lebih baik," kata Darul kepada wartawan, Sabtu (3/8/2019).

Darul mengatakan sejak Pemilu yang digelar 17 April 2019 lalu, Golkar belum menggelar rapat harian maupun rapat pleno. Padahal menurutnya hal itu sudah diatur dalam Tata Kerja Partai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia mengatakan DPP mesti menggelar rapat pleno dalam waktu dekat untuk kelancaran munas. Selain mendorong rapat pleno, Darul meminta Akbar dan Agung tidak melakukan penggalangan dukungan terhadap salah satu caketum.

"Berdasarkan pengalaman dari munas-munas yang lalu, DPP seharusnya sebagai eksekutif tertinggi partai melaksanakan rapat pleno, menetapkan Jadwal dan tempat rapimnas, menetapkan Jadwal dan tempat munas, menetapkan OC dan SC rapimnas, OC dan SC munas. Kemudian DPP mempersilakan siapa yang berminat maju menjadi Ketua Umum mempersiapkan diri," kata Darul.

"Menurut kami belum waktunya Bapak untuk ikut melakukan penggalangan dukungan daerah, kecuali Bapak sudah menjadi tim sukses atau langkah yang Bapak lakukan sudah menjadi keputusan Dewan Kehormatan dan Dewan Pakar," sambungnya.


Darul berharap munas berjalan demokratis dan pelaksanaan munas Golkar jadi contoh bagi partai lain. Dia melihat saat ini DPP Golkar menyalahgunakan jabatan dengan menggalang dukungan terhadap salah satu caketum.

"Sekarang ini rapat pleno belum dilaksanakan, rapimnas dan munas belum dibicarakan, tetapi sebagian DPP dengan jabatan dan kekuasaannya menggalang dukungan dari pemilik suara di Forum Munas, apakah ini bukan kooptasi demokrasi dan membangun tradisi yang tidak sehat di Partai Golkar?" kata dia.

"Akibatnya, pembicaraan antar kader tentang Golkar di medsos dan media lain menjadi tidak sehat, tidak objektif, tidak produktif, menyerang pribadi, dan cenderung menjadi konflik sesama kader Golkar," imbuhnya.




Tonton Video Tensi Menjelang Munas Golkar Tak Akan Lahirkan Partai Baru:

[Gambas:Video 20detik]

(jbr/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads