"Saya harap masyarakat dapat informasi utuh. Kalau ada di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) keluar universitas yang sedang bermasalah, mohon jadi perhatian seluruh rakyat. Pilih yang sehat artinya yang aktif," kata Nasir di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (2/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diumumkan saja di PDPT, data di layar, ini siapa saja yang ditutup. Kalau disembunyikan, nanti orang-orang tanya-tanya terus," kata Nasir.
Ada 130 perguruan tinggi yang telah ditutup sejak tahun 2015. Penutupan, katanya, dilakukan karena berbagai masalah yang dialami perguruan tinggi itu.
"Memang ada banyak faktor sehingga ditutup. Contoh yang ada, perguruan tinggi yang bersalah, di mana konflik itu tidak memungkinkan, harus ditutup. Kedua, ada kemungkinan jumlah mahasiswanya tidak ada, ini dikawatirkan jual beli ijazah. Ada juga permintaan dari perguruan tinggi," ucap Nasir. (aik/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini