Tiga pemprov tersebut yakni Pemprov Jawa Tengah (Jateng), Pemprov DIY dan Pemprov Sumatera Barat (Sumbar). Ketiganya melalui sang gubernur memaparkan potensi yang dimiliki daerah masing-masing.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X memamerkan bahwa sebagai kota yang masyarakatnya cukup berpendidikan, Yogyakarta menjadi kota yang berpotensi untuk industri kreatif termasuk teknologi informasi. Selain itu, kata Sri Sultan, perizinan investasi di Yogyakarta juga cukup mudah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Silakan bagi para investor yang ingin datang ke Yogyakarta dan investasi di Yogyakarta sangat mudah di mana investor mengajukan permohonan kalau izin lokasi, izin untuk analisa lingkungan dan izin untuk mendirikan industri sudah berada di tangan sudah bisa dibangun," tutur Sri Sultan.
"Urusan izin-izin yang lain tanggung jawab sekda di kabupaten maupun provinsi. Tinggal bapak menunggu di rumah. Sehingga harapan kita investasi ini cepat bisa diselesaikan," imbuh dia.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memamerkan potensi daerahnya melalui sebuah video. Dalam video itu ditunjukkan berbagai potensi terutama pariwisata di Jateng.
"Kami berharap potensi wisata di Jateng bisa dikerjasamakan dengan pemerintah Rusia," kata Ganjar.
Senada dengan Ganjar dan Sri Sultan, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga mengungkapkan hal yang sama. Iwan mengatakan Sumbar memiliki daerah yang sangat berpotensi untuk berinvestasi.
"Kami memiliki banyak potensi. Kami memiliki potensial di hydropower, di industri kami memiliki banyak perkebunan kelapa sawit. Jadi saya ingin mengundang untuk mengunjungi Sumatera Barat," ujar Irwan.
Sementara, pengusaha furnitur asal Rusia yang juga Ketua Komisi Kerjasama Ekonomi dengan Indonesia Kadin Rusia, Alexander Popov menyambut baik potensi-potensi yang dimiliki Indonesia. Dia pun berharap akan semakin banyak kerjasama yang terjalin antara Rusia dan Indonesia.
"Kita banyak sekali peluang tidak hanya di ekonomi, tapi juga di bidang kebudayaan dan olahraga, karena kita punya banyak sekali kemiripan. Terutama olahraga. Kami sangat berharap Indonesia dapat membantu perkembangan bulutangkis di Rusia," tutur Popov.
"Tapi saya berharap tidak hanya Rusia yang berinvestasi di Indonesia tapi Indonesia juga bisa berinvestasi di Rusia. Di Moscow juga banyak potensi investasi dan bagi para investor akan diberikan fasilitas," imbuh dia.
Dalam acara ini, sejumlah MoU perdagangan juga ditandatangani. Misalnya perjanjian di bidang pariwisata oleh pengusaha Rusia dan pengusaha DIY hingga MoU pembangunan pabrik perusahaan Rusia dengan investasi sebesar 1 miliar Euro di Jateng. (mae/fdn)