"Latar belakang adalah laporan dari masyarakat tentang dugaan ancaman intimidasi terhadap LSM. Ada beberapa orang dari tim LSM lingkungan yang melaporkan kepada aparat kepolisian. Dia diintimidasi oleh kelompok masyarakat tertentu," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (1/8/2019).
Polisi dari polsek setempat lantas mengecek ke lokasi diduga terjadinya intimidasi terhadap anggota LSM lingkungan sebagaimana laporan yang diterima. Namun, di lokasi, polisi tidak menemukan kelompok yang dimaksud.
Setelahnya, polisi mendatangi tempat lainnya terkait penelusuran laporan dugaan intimidasi terhadap anggota LSM.
"Begitu (polisi) datang, ada puluhan masyarakat dengan menggunakan senjata tajam (di lokasi). Begitu anggota turun, mau mencoba mengkomunikasikan, langsung diserang. Satu anggota ditusuk, lari, ditusuk lagi. Kemudian satu anggota berhasil menembak. Kena dua korban, dua masyarakat yang melakukan penyerangan (ke polisi)," terang Dedi.
Dari lokasi itu, polisi bergerak menuju Polres. Polisi yang terluka karena penyerangan kemudian dievakuasi ke RSUD di Empat Lawang.
Belakangan, muncul isu di masyarakat, polisi melakukan kekerasan.
"Muncul informasi dari masyarakat bahwa ada warga yang ditembak aparat kepolisian. Makanya ada sekitar 50 warga mendatangi rumah sakit. Untuk yang pertama menyerang aparat dan mengambil korban (warga). Korban penembakan (saat terjadi penyerangan) memang diantar juga oleh pihak keluarga ke rumah sakit," papar Dedi.
Di depan rumah sakit, terjadi penyerangan terhadap polisi. Diduga ada 50 orang yang terlibat dalam penyerangan ini.
"Dua anggota tertembak di situ, baru (kemudian) aparat melakukan tindakan tegas kepada masyarakat dan (penyerang) berhasil dilumpuhkan. Sebanyak 13 warga diamankan lengkap dengan barang bukti senjata tajam dan senjata api," kata Dedi.
Saat ini Polda Sumsel, sambung dia, sedang mengejar provokator hingga terjadinya penyerangan ke polisi.
"Tim gabungan masih mengejar provokator peristiwa tersebut," katanya. (fdn/fdn)