Menristek Jawab Kritik Fahri soal Rektor Asing: Dunia Sudah Borderless

Menristek Jawab Kritik Fahri soal Rektor Asing: Dunia Sudah Borderless

Indra Komara - detikNews
Kamis, 01 Agu 2019 08:47 WIB
Menristek M Nasir (Muhammad Fida/detikcom)
Jakarta - Menristek Dikti Mohamad Nasir menjawab kritikan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah soal wacana rektor asing. Menurut Nasir, upaya yang dilakukan saat ini adalah upaya memperbaiki perguruan tinggi di RI, dan siap menerima masukan.

"Ya biarkanlah (dikritik). Ya nggak apa-apa. Kalau saya yang penting apa yang diberikan masukan kepada saya itu untuk memperbaiki pendidikan tinggi. Yang penting kan gitu," kata Nasir saat dihubungi detikcom, Rabu (31/7/2019).


Dalam kritiknya, Fahri mempertanyakan apakah Menristekdikti tak punya konsep soal membangun kampus kelas dunia. Menurut Fahri, orang Indonesia pun sanggup menjadi rektor kampus kelas dunia. Dia meminta agar tak sedikit-sedikit mengundang orang asing untuk menyelesaikan masalah di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasir mengatakan upaya yang sedang direncanakan ini dijadikan sebagai tantangan untuk perbaiki sektor pendidikan. Menurutnya, dalam dunia pendidikan tidak ada batasan.

"Kita itu kalau tidak pernah di-challenge, itu tidak akan bisa bersaing ini, sementara dunia sudah borderless, pendidikan sudah tidak dibatasi negara lagi. Dalam dunia pendidikan tinggi bisa cross border, sudah tidak ada batas lagi dengan teknologi informasi," ujarnya.

"Kita larang di sini untuk kuliah dari asing, tapi mereka sudah melakukan pembelajaran dengan luar negeri. Sudah tidak bisa lagi (dibatasi). Bahkan terjadi distant learning dengan Amerika, distant learning dengan Eropa, distant learning dengan Korea, ini sudah berjalan. Dan saya datang ke Toronto Kanada, yakni di Waterloo University, itu sudah kerja sama dengan Indonesia juga," papar Nasir.


Lebih lanjut, Nasir menyatakan kebijakan ini juga sebagai bentuk mengantisipasi ketertinggalan di sektor pendidikan. Dia menyebut target wacana ini bisa diimplementasikan pada 2020 mendatang.

"Kita kalau tidak mengantisipasi maka kita akan ketinggalan. Kita tidak bisa lagi tertutup sekarang, harus terbuka. Tapi empat pilar kebangsaan harus kita jaga. NKRI harga mati harus kita pertahankan, Pancasila sebagai ideologi negara kita pegang, UUD Negara 1945 sebagai dasar negara harus kita pertahankan, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Ini yang harus kita perhatikan," kata Nasir.

Sebelumnya diberitakan, Fahri Hamzah mengkritik wacana Kemristekdikti mengundang rektor dari luar negeri untuk memimpin perguruan tinggi di Indonesia. Dia mempertanyakan apakah Menristekdikti M Nasir tak punya konsep soal membangun kampus kelas dunia.


"Sebenarnya itu yang penting adalah jangan ujug-ujug rekrut orang. Kita kan justru nanyanya kepada Kemenristekdikti, punya konsep nggak dalam memodernisasi dan membangun kampus kelas dunia, gitu. Menterinya yang kita tanya.Ini kan kayak sebenarnya mau buang badan terus. Gagal membuat BUMN kita kelas dunia, cari CEO asing. Gagal membuat kampus menjadi kelas dunia, cari rektor asing. Lah sampeyan jadi menteri apa kerjaannya? Kan kita nanyanya ke dia, bukan kita, ya lagi-lagi nyerah, tunjuk orang asing," ujar Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (31/7).


Menristekdikti Wacanakan Rektor Asing, Fahri: Harusnya Malu Dia!:

[Gambas:Video 20detik]

(idn/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads