Canda JK Terpilih Jadi Wapres Tanpa Partai: Saat Didukung Golkar Kalah

Canda JK Terpilih Jadi Wapres Tanpa Partai: Saat Didukung Golkar Kalah

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Rabu, 31 Jul 2019 21:27 WIB
Wapres Jusuf Kalla atau JK (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta kader ormas Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) solid mendukung Partai Golkar. JK sempat bercerita mengenai jabatannya dua kali menjadi wapres justru tanpa dukungan Golkar.

"Saya ada kekhususan, saya wakil presiden pertama tanpa partai. Kemudian, begitu didukung kedua kalinya Partai Golkar (menjadi calon presiden), kalah. Kemudian nyalon lagi tanpa partai, masuk lagi," kata JK di Muspinas Kosgoro 1957 di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (31/7/2019).



JK tercatat menjadi wakil presiden pada 2004-2009 mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat mencalonkan diri pada 2009 menjadi calon presiden, JK kalah dari SBY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Canda JK Terpilih Jadi Wapres Tanpa Partai: Saat Didukung Golkar KalahWapres JK di Muspinas Kosgoro 1957 di Hotel Kartika Chandra. (M Fida/detikcom)

JK mengaku terkesan melihat kader Kosgoro dalam Muspinas. Hal tersebut mengingatkan pada dirinya selama menjadi pengurus pada 15 tahun lalu.

"Saya kalau melihat begitu banyak baju kuning, teringat masa-masa 15 tahun yang lalu sampai 10 tahun yang lalu. Pada zaman di Partai Golkar dan kenangan-kenangan itu bermanfaat," jelasnya.



Kepada para kader Kosgoro, JK mengingatkan untuk mengutamakan demokrasi dalam organisasi. Menurutnya, demokrasi yang baik harus dimulai dari internal partai.

"Kalau Golkar tidak demokratis, sulit mencapai cara demokratis pula. Begitu pula Kosgoro," sebutnya.



JK juga mengingatkan untuk mengakhiri cara lama bila tidak puas dengan Golkar, yaitu membuat partai baru. Dia menyebut seharusnya suara Golkar dengan partai pecahan bisa mencapai 40 persen bila digabungkan.

"Memang benar kita harus mengakhiri kebiasaan lama. Kalau tidak puas di Golkar bikin yang lain. Kalau semua partai digabung jadi satu, saya kira Golkar akan mencapai 40 persen," tuturnya. (fdu/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads