Camat soal Festival Condet: Jalan Ditutup yang Mau ke Kondangan Jadi Susah

Camat soal Festival Condet: Jalan Ditutup yang Mau ke Kondangan Jadi Susah

Indra Komara - detikNews
Selasa, 30 Jul 2019 15:20 WIB
Festival Condet (Arief/detikcom)
Jakarta - Camat Kramat Jati Eka Darmawan mengatakan ditutupnya jalan raya saat Festival Condet 2019 berdampak pada aktivitas masyarakat setempat. Dia mendapat laporan kesulitan warga, dari akses ke luar rumah hingga pergerakan ekonomi.

"Aktivitas warga terganggu karena jalan ditutup karena dia mau ke undangan aja, kayak kemarin ada yang ngadu ke saya, ke undangan aja dia nggak bisa keluar mobil. Kedua, toko-toko yang ditutup oleh tenda-tenda itu tidak bisa beraktivitas seperti biasanya karena yang biasanya dia dapat income, karena tertutup tenda jadi dia nggak bisa seperti biasanya," kata Eka kepada wartawan, Selasa (30/7/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Eka menyebut ada dugaan jual-beli tenda dalam Festival Condet. Berdasarkan laporan yang diterima, sewa tenda di festival tersebut kisaran Rp 2 juta.

"Yang berikutnya, diduga juga ada jual-beli tenda oleh EO, kan gitu menggunakan EO tenda itu, yang sudah masukkan ke saya itu, kan kurang-lebih sewa tenda Rp 2 juta. Hasil evaluasi saya itu ada 450 tenda hasil laporan di lapangan dan lapak non-tenda itu Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu," ujar Eka.

"Ini perlu diklarifikasi oleh ini, jangan asal ngomong doang maksud saya. Laporannya nggak pernah ada, laporan secara terbuka, kita belum pernah dapat, selama pelaksanaan Festival Condet," jelasnya.

Eka menjelaskan data yang didapat itu merupakan hasil evaluasi pelaksanaan Festival Condet dalam dua tahun terakhir. Evaluasi itulah yang akhirnya disarankan Pemkot Jakarta Timur agar kegiatan tahunan tersebut tak lagi dilakukan di jalan raya umum.

"Ini kan saya yang tahu hasil evaluasi 2 tahun ke belakang yang ada di Jalan Raya Condet 2 kali festival. Hasil analisa masukan pengaduan masyarakat, itu beberapa hal yang keberatan. Saya bukan nggak dukung, pada saat rapat pertama persiapan Festival Condet di aula itu tanggal 18 Juni di aula Kelurahan Batuampar. Kita fasilitasi saya menyatakan hasil evaluasi dari tingkat kecamatan maupun tingkat kota untuk pelaksanaan Festival Condet jangan dilakukan di Jalan Raya Condet untuk yang sekarang (tahun 2019)," tutur Eka.



Apalagi, menurutnya, Festival Condet yang pertama pada 2016 dilakukan di pinggir Kali Ciliwung. Hal itulah yang, menurut Eka, bisa dilakukan pihak panitia tahun ini. Sebab, itu bisa menjadi edukasi tentang sejarah Jakarta.

"Maksud saya, Festival Condet dilakukan di destinasi wisata di Kelurahan Tengah bisa, Batu Ampar bisa. Bukan semata-mata di Jalan Raya Condet, toh yang pertama Festival Condet dilakukan di pinggir Kali Ciliwung, itu kan bagus antusias warga untuk mengenal Kali Ciliwung," tegas Eka.

Lebih lanjut, Eka mengatakan aturan ketertiban umum sudah tercantum di Perda Nomor 8 Tahun 2007. Atas dasar itu pula pemkot menyarankan festival tak dilakukan di jalan umum.

"Memang saya secara bersurat saya sampaikan supaya ini dipegang oleh ketua panitia dan ketua yayasan bahwa saya menganjurkan agar tidak dilakukan di Jalan Raya Condet," katanya.

"Camat, wali kota, dan pak gubernur tak hadir karena ada pelanggaran di situ, bukan semata-mata membiarkan, tidak. Sekcam saya ada di lapangan, lurah saya ada. Pertama tahun 2016, di pinggir Ciliwung, kedua 2017 di jalan, 2018 bentrok dengan Lebaran Betawi di jalan juga. Sekarang ada lagi di jalan. Saya rasa cukup dululah di jalan. Sampai sosialisasi masyarakat semua nerima, berimbang," ujar Eka. (idn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads