"Oleh karena itu ada beberapa faktor pembersih yang lainnya pertama tumbuh-tumbuhan hijaukan Jakarta maka dia akan menjadi faktor pembersih. Banyak tumbuh-tumbuhan yang tinggi bukan sekadar tumbuhan lidah buaya, lidah mertua, lidah keponakan," ujar Tri Handoko kepada wartawan di gedung Kemenko PMK, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2019).
Seto juga menyarankan agar setiap gedung memiliki pancuran air. Pancuran air ke atas itu menurutnya juga dapat menjadi cara membersihkan udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tumbuh-tumbuhan yang punya kemampuan tinggi untuk menyerap karbon di seluruh gedung-gedung di puncak-puncak gedung harusnya ada. Kemudian juga kalau semua gedung punya sirkulasi air yang baik kayak pancuran gitu yang berputar. Maka dia juga bisa dijadikan faktor pembersih karena air itu bersirkulasi maka dia akan menyentuh udara dia akan menangkap polutan untuk pembersih," katanya.
Namun, yang paling signifikan menurut Seto, ialah mengurangi sumber polusi. Dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan menggunakan angkutan umum.
"Sumbernya kurangi penggunaan mobil pribadi dan angkutan umum digalakkan kalau itu berhasil maka saya kira ini sangat signifikan. Minimal 50 persen akan berkurang," katanya.
BMKG Bicara Buruknya Kualitas Udara Jakarta:
(eva/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini