"Kedaulatan siber (cyber sovereignty) kini menjadi topik yang sedang hangat diperbincangkan berbagai negara dunia. Mengingat tak jarang aksi terorisme maupun inflitrasi budaya asing dilancarkan bukan lagi melalui serangan darat, laut, ataupun udara. Melainkan melalui jaringan dunia maya. Jika dahulu kita mengenal perang militer, lalu kini ada perang dagang, di masa depan akan ada perang siber (cyber war)," kata Bamsoet usai menghadiri peresmian Koopssus TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, seperti dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/7/2019).
Selain itu, dia berharap Koopssus TNI ikut mengampanyekan perdamaian dunia. Menurut Bamsoet, Koopssus TNI tidak boleh hanya berfokus pada kegiatan operasi militer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bamsoet ingin wajah Koopssus TNI tergambarkan sebagai lembaga yang menyeramkan tanpa senyuman. Dia mengatakan Koopssus TNI harus memiliki wajah ketegasan yang dapat membawa semangat perdamaian, tetapi tidak ragu melakukan tindakan militer jika dibutuhkan.
Baca juga: Brigjen Rochadi Jadi Komandan Koopssus TNI |
"Bagi yang ingin macam-macam mengganggu kedaulatan Indonesia, Koopssus TNI tak perlu ragu melakukan tindakan militer sesuai yang diatur dalam peraturan perundangan," ucap Bamsoet.
"Di sisi lain, Koopssus TNI juga bisa bersahabat bagi siapapun yang ikut dalam kampanye perdamaian dan membuat bumi menjadi lebih baik lagi untuk anak cucu dan generasi mendatang," imbuhnya.
Koopssus TNI, yang dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), hari ini diresmikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Koopssus TNI dikomandani oleh Brigjen Rochadi. (tsa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini