"Kita menyatakan kesiapan komitmen PKPI dalam mendukung pemerintah 5 tahun mendatang karena dukungan PKPI ini walaupun di nasional kecil, tapi di tingkat daerah di DPRD punya beberapa fraksi di daerah. Kursi kita juga 170-an jadi dukungan ini untuk mendukung pemerintahan nasional bukan hanya ucapan saja. Kita bisa dukung di tingkat DPRD satu dan dua. Pak Jokowi juga melihat PKPI dan siapa yang sebenarnya bekerja, siapa yang tidak bekerja," kata Diaz di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang dibahas akan ada suatu kebijakan-kebijakan yang membuat orang mungkin tercengang. Akan ada kebijakan-kebijakan baru yang menurut saya akan membawa kebaikan untuk bangsa ini," jelasnya.
Hanya saja, Diaz belum memberi bocoran kebijakan baru yang bakal diterapkan di kepemipinan periode kedua Jokowi.
"Nanti lihat saja. Kebijakan yang bisa membuat orang bilang 'wow'," tuturnya.
Lebih lanjut, Diaz mengatakan dalam pertemuan juga dirinya melakukan pertemuan empat mata dengan Jokowi. Dia mengatakan pertemuan itu bicara kerja sama ke depan.
"Bicara untuk kerja sama ke depannya," singkat Diaz.
Dia berharap kabinet Jokowi periode kedua bisa diisi oleh profesional. Dia menyerahkan ke Jokowi jika memang kader PKPI ada yang ditunjuk Jokowi masuk kabinet.
"Orang profesional bisa dari politisi atau bukan dari politisi, ya profesional itu ahli dalam bidangnya, karena politikus kan juga profesional. PKPI kan kadernya bagus-bagus semua. Ada Sonny Tulung, Sunan Kalijaga," jelas dia.
Nama Diaz juga sempat masuk dalam dokumen 'Risalah Rapat Pengangkatan Menteri Pembantu Presiden dalam Kabinet Kerja Jilid II Periode 2019-2024', yang beredar, sebagai Kepala Staf Presiden (KSP). Meski dokumen itu disebut palsu, Diaz mengaku siap apabila ditunjuk Jokowi.
"Kalau itu arahan presiden di mana pun siap lah. Masa nggak siap," ujarnya. (idn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini