Erupsi Tangkuban Perahu Tak Pengaruhi Sesar Lembang, Warga Diminta Tenang

Erupsi Tangkuban Perahu Tak Pengaruhi Sesar Lembang, Warga Diminta Tenang

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Sabtu, 27 Jul 2019 20:08 WIB
Abu vulkanik yang selimuti jalan dan bangunan di kawasan sekitar Tangkuban Perahu mulai dibersihkan. Ratusan orang dikerahkan untuk bersihkan abu vulkanik itu. (Foto: Yudha Maulana)
Jakarta - BMKG memastikan erupsi yang terjadi di Gunung Tangkuban Perahu tidak memicu aktivitas sesar Lembang. BMKG mengatakan gempa tektonik sesar Lembang tidak disebabkan oleh erupsi freatik gunung api seperti yang saat ini terjadi di Tangkuban Perahu.

"Pasca erupsi freatik Gunung Tangkuban Parahu, banyak pertanyaan dilontarkan masyarakat dan awak media kepada BMKG. Pertanyaan semua hampir serupa, yaitu apakah erupsi Gunung Tangkuban Perahu dapat memicu gempa tektonik Sesar Lembang? Jawabnya adalah "tidak", karena gempa tektonik lazimnya disebabkan oleh interaksi antar lempeng tektonik atau aktivitas sesar aktif, bukan karena erupsi freatik gunung api," kata Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Sabtu (27/8/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daryono menjelaskan erupsi freatik adalah letusan yang tekanannya berasal dari pemanasan air tanah di bawah dasar kawah dan memicu terbentuknya tekanan uap air yang kemudian meletup ke permukaan. Erupsi freatik di Tangkuban Perahu juga tak akan mempengaruhi Sesar Lembang karena jaraknya yang cukup jauh.

"Erupsi freatik adalah fenomena lokal, sementara jarak antara Gunung Tangkuban Parahu dengan Sesar Lembang sejauh 6,96 km sehingga erupsi ini tidak akan mempengaruhi kondisi tektonik Sesar Lembang," ujarnya.

BMKG menjadikan Sesar Lembang sebagai salah satu prioritas monitoring aktivitas seismik di Indonesia. Alasannya, Sesar Lembang memiliki potensinya cukup signifikan dan dekat dari kota besar dengan permukiman padat.

Meski begitu BMKG mengimbau masyarakat Subang, Lembang, Bandung, dan sekitarnya agar tak mencemaskan aktivitas Sesar Lembang. Saat ini BMKG juga terus memantau aktivitas Sesar Lembang dengan menggunakan 22 sensor seismik.

"Untuk mewaspadai dan mengantisipasi aktivitas Sesar Lembang, BMKG saat ini memonitor dengan sangat ketat kemunculan gempa mikro di sepanjang jalur sesar. Untuk meningkatkan akurasi monitoring aktivitas sesar aktif di Provinsi Jawa Barat, BMKG pada tahun 2019 ini akan merapatkan jaringan sensor gempa dengan memasang 22 sensor seismik baru," ungkapnya.


Awas! Waspadai Letusan Freatik Tangkuban Parahu yang Tiba-tiba:

(abw/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads