"Kalau untuk PDIP dari kepentingan politik saya kira akan selalu hasil-hasil riset dulu Pak Jokowi kita dukung itu kan hasil hasil survei, tapi ini saya dalam konteks nepotisme," kata Erwin di restoran Gado-Gado Boplo, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2019).
"Nepotisme ini antara mudharat dan manfaat diarahkan, Ya mungkin saja ke depan setelah mungkin orang tuanya tidak dalam kekuasaan akan lebih elok, toh itu lebih mudah sembari belajar karena itu kan untuk kebaikan beliau," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya yakin kalau beliau yang maju, Gibran itu pasti menang dengan mudahnya karena ayahnya presiden. Tapi menurut saya akan lebih cantik dan elok tidak mencalonkan. Biar saja sudah happy dengan bisnisnya," kata Erwin.
Untuk diketahui, Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta merilis hasil survei cawalkot Solo periode 2020-2025. Gibran dan Kaesang dimasukkan ke bursa.
Ketua Lab Kebijakan Unisri Surakarta, Suwardi, mengatakan survei dilakukan terkait tiga hal, yaitu popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas tokoh. Ada 766 responden yang dilibatkan dalam survei.
Gibran Masuk Bursa Cawalkot, PDIP: Eloknya Usai Jokowi Menjabat:
(dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini