PKS: Lebih Baik Prabowo Nyatakan sebagai Oposisi ke Jokowi

PKS: Lebih Baik Prabowo Nyatakan sebagai Oposisi ke Jokowi

Ibnu Hariyanto - detikNews
Sabtu, 27 Jul 2019 13:23 WIB
Ketum Gerindra Prabowo Subianto saat bertemu Presiden terpilih Jokowi. (Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Setpres)
Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyarankan Ketum Gerindra Prabowo Subianto tetap menyatakan diri sebagai oposisi kepada Jokowi. PKS melihat Prabowo tidak menyatakan sikap politiknya dengan jelas.

"Cukup menyatakan, 'Pak Jokowi monggo sebagai pemenang dan kami akan menjadi oposisi yang kritis konstruktif, itu sehat.' Mereka yang marah di bawah ketika bertemu tapi karena oposisi akan masuk kemarahan itu menjadi energi positif. Tidak lagi bicara Pak Jokowi sebagai personal, tapi mana kebijakan publiknya? Nah itu yang akan menjadi kontestasi gagasan," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dalam diskusi 'Utak-atik Manuver Elite' di Resto D'Consulate, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2019).


Menurut Mardani, posisi oposisi dalam sebuah pemerintah demokrasi juga sangat penting. Mardani menegaskan sikap PKS tetap ingin berada di kubu oposisi. Ia berharap langkah itu bisa diikuti partai-partai pendukung Prabowo yang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pribadi selalu menyatakan yang paling baik secara etika dan logikanya pendukung Pak Prabowo dan Bang Sandi semuanya bergabung dalam kami oposisi. Kenapa? Karena oposisi itu sehat, sebuah kebijakan publik yang tidak mendapatkan kritikan dari institusi partai politik," ujar Mardani.

Setelah ditetapkannya Jokowi sebagai presiden terpilih, Prabowo, yang kalah di Pilpres 2019, sudah bertemu dengan Jokowi dan memberikan ucapan selamat. Beberapa saat setelah itu, Prabowo sowan ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang mengusung Jokowi.


Prabowo mengakui memang terkadang ada beberapa perbedaan sikap politik antara dia dan Mega. Menurutnya, perbedaan itu biasa karena yang terpenting ialah menyambung tali kekeluargaan sehingga bisa membantu mengatasi masalah kebangsaan.

"Kadang-kadang kita mungkin berbeda dalam beberapa sikap politik yang tidak prinsip, menurut saya, karena yang utama kami sama-sama patriot, sama-sama komit dengan NKRI sebagai harga mati," ucap Prabowo setelah bertemu dengan Mega di Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/7).

"Kalau ada perbedaan, itu biasa. Di ujungnya kita selalu ingin melanjutkan dan menyambung tali persaudaraan tali kekeluargaan dan hubungan yang rukun, hubungan yang baik, sehingga kita bisa membantu mengatasi masalah-masalah kebangsaan," sambungnya. (ibh/dkp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads