Moeldoko: Jokowi akan Cek Rekam Jejak Hukum Calon Menterinya

Moeldoko: Jokowi akan Cek Rekam Jejak Hukum Calon Menterinya

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Jumat, 26 Jul 2019 16:57 WIB
KSP Moeldoko (Tsarina/detikcom)
Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan yang juga Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko, mengatakan penyusunan kabinet menjadi hak prerogatif Jokowi sebagai presiden. Jokowi disebutnya sudah menentukan kriteria pemerintahannya ke depan.

"Ya, kan presiden sudah menentukan kriteria berikutnya program pemerintahan ke depan seperti apa. Dinamika perkembangan lingkungan sudah digambarkan, itu perlu cara-cara baru dalam mengelola supaya bisa efektif. Cara-cara baru ini perlu awak yang seperti apa kan seperti apa. Ini bisa dijabarkan," ujar Moeldoko di Resto Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Moeldoko, Jokowi juga akan mengecek rekam jejak calon menterinya dalam kabinet. Rekam jejak yang dimaksud berkaitan dengan hukum dan rekam jejak profesional.

"Pastilah, rekam jejak secara profesional dan rekam jejak dari sisi hukum dan lain-lain. Pastilah itu," ujar Moeldoko.



Moeldoko menyebut Jokowi terus berkomunikasi dengan pimpinan partai koalisi. Menurutnya, komunikasi tersebut masih dinamis.

"Saya pikir komunikasi Pak Jokowi dengan seluruh pimpinan parpol berjalan terus. Jadi saya pikir nggak perlu ada momentum khusus. Tetapi juga bisa akan terjadi nanti. Sekali lagi, ya itu sangat dinamis. Cara memaknainya juga harus dinamis," ucapnya.

Seperti diketahui, hari ini TKN Jokowi akan dibubarkan. Namun, menurut Moeldoko, tidak akan ada pembahasan koalisi dalam pertemuan hari ini.

"Nggak, nggak ada. Konteksnya beda. TKN nggak ada kaitannya sama koalisi. Koalisi kan bicara dengan ketum, beda case-nya. Ini hanya satu sayap melakukan tugas-tugas politik, dalam pemenangan. Enough sampai situ," ungkap Moeldoko.

"Sekali lagi teman-teman sekalian, ini hanya pertemuan biasa, hal yang wajar, pernah dibentuk, maka akan dibubarkan karena ada batas waktu, kan gitu," imbuhnya.

Moeldoko menegaskan Koalisi Indonesia Kerja (KIK) tetap solid. Namun ia mengatakan ada kemungkinan jumlah partai dalam koalisi bisa bertambah.

"(KIK bertambah atau berkurang) ya bisa aja, namanya juga politik gitu," pungkasnya.


Simak Juga 'Ada AHY hingga Nadiem, Daftar Calon Menteri Milenial Versi ASI':

[Gambas:Video 20detik]

(azr/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads