"Insyaallah akan bekerja di awal bulan Agustus, dipimpin Bapak Kabareskrim. Kemudian tim teknis ini sebagaimana dikatakan ini teknis, maka teknislah yang akan mendominasi pekerjaan ini," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2019).
Asep mengatakan tim akan diisi 50 polisi yang dinilai Polri memiliki prestasi. "(Anggotanya) sekitar 50-an (orang) dari anggota Polri yang punya prestasi baik dan juga punya kemampuan teknis secara andal, profesional," imbuh Asep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak lepas dari track record Densus 88 yang juga sangat profesional dalam menangani kasus-kasus ini. Karena, selain kemampuan itu, juga ada dukungan teknologi yang dimiliki Densus yang bisa men-support dalam pengungkapan kasus yang sedang menjadi perhatian publik ini," ucap Asep.
Polri berkomitmen akan transparan dalam menangani kasus teror terhadap Novel, sambung Asep, meskipun tak seluruh informasi bisa diberikan ketika masih dalam tahap penyelidikan.
"Ya pastinya kami kan secara keseluruhan terbuka, transparansi. Itu kita perlu sampaikan supaya masyarakat itu tidak bertanya-tanya ya. Tapi semua itu ada batasannya, ada yang bisa di-publish, ada yang memang bisa dikecualikan untuk tidak bisa dikasih tahu pada masyarakat karena masih rahasia penyelidikan," tutup Asep.
Tim teknis ini dibentuk berdasarkan rekomendasi dari tim pakar kasus Novel yang telah mengumpulkan fakta dalam enam bulan kemarin. Tim pakar menyebut motif penyerangan adalah rasa sakit hati dan keinginan membuat Novel menderita.
Kasus Novel, KPK Menanti Penyerang Terungkap:
(aud/idh)











































