Penonton bersora riuh saat Iwan Fals muncul. Mengenakan jaket coklat dan topi dan celana senada, ia pun langsung membawakan lagu pertama berjudul 'hutan'.
"Lestarikan hutan hanya celoteh belaka, lestarikan hutan kenapa tidak dari dulu saja, " potongan lirik lagu tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak bisa membayangkan betapa sulitnya perjuangan polisi hutan ini luar biasa. Jauh dari keluarga, jauh dari mall. Karena saya lihat di media massa serem banget nih lihatnya, cerita-cerita tentang hutan ini," ujarnya selepas membawakan lagu pertama di Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Kamis (25/7/2019).
Masih bertema lingkungan hidup, Iwan kemudian membawakan lagu berikutnya berjudul 'Si Rimba dan dilanjutkan lagu berjudul 'Pohon untuk kehidupan.
"Bahkan Budha pun mendapatkan pencerahan dari pohon. Saya muslim, saya diajarkan bahwa kiamat itu sebentar lagi, pokoknya kita harus bisa tanam pohon walaupun sebibit saja. Kalau kita menanam percayalah pohon itu berzikir untuk kita. Dulu saya pernah ke mentawai, kepercayaan orang mentawai itu bahkan tuhan-tuhan itu ada di daun-daun. Jadi kebayang ya gimana perasaannya orang-orang mentawai itu, " ujarnya di sela-sela lagu yang dibawakan.
"Andai besok kiamat tiba, tanam pohon janganlah ditunda, teruskanlah jangan berhenti alam lestari, " potongan syair tersebut.
Tak cuma bertema lingkungan, Iwan juga membawakan lagu andalannya seperti Bento, Bongkar, dan juga lagu berjudul 'kedamaian.
Kehadiran Iwan Fals memang menjadi spesial di penutupan rangkaian kegiatan Gakkum Festival 2019. Dalam kesempatan itu hadir pula Menteri LHK, Siti Nurbaya yang turut naik ke atas panggung bernyanyi bersama dengan sang idola.
"Kesayangan juga ini Iwan Fals. Lagunya waktu dulu yang paling selalu berdengung dalam hati saya tuh (judul) ku menanti seorang kekasih, " ujar Siti sambil meminta Iwan menyanyikan satu lagi lagu penutup.