"Program ini diinisiasi sejak 2018, Pertamina berharap anak-anak berkebutuhan khusus mewujudkan mimpi indahnya di masa depan. Kebetulan sekolah ini masuk dalam ring 1 wilayah operasional Pertamina," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/7/2019).
Yulianti yang anaknya bersekolah di sini mengaku adanya bantuan dari Pertamina untuk menambah fasilitas pendidikan dan fasilitas kebutuhan lainnya ini menjadi suntikan semangat bagi dia dan rekan-rekan seperjuangannya untuk sama-sama membangun kemandirian ABK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekolah ini memanfaatkan sebuah rumah yang dijadikan tempat belajar mengajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang berlokasi di Desa Tegal Luar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sebagian besar peserta didiknya merupakan ABK dari lingkungan keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Keterbatasan ini yang menyebabkan banyak orang tua enggan menyekolahkan anaknya ataupun mengantar anaknya ke sekolah.
Namun, Yulianti bersama sejumlah relawan tidak patah arang. Setiap hari ia menjemput anak-anak itu dan bahkan mengunjungi ke rumahnya untuk mengajar mereka. Dengan cara ini, tidak ada lagi hambatan untuk para orang tua di Bojongsoang untuk tidak bisa mengikutsertakan anaknya bersekolah.
"Saya membangun sekolah ini karena saya yakin bahwa jika anak saya bisa dan mau belajar dan pastinya anak-anak lain juga bisa. Dengan sekolah ini kita dapat mengembangkan potensi anak-anak dan memotivasi orang tuanya agar bisa mendukung anaknya untuk terus tumbuh dan berkembang," ujar Yulianti. Melalui Sekolah Dreamable, program Corporate Social Responsibility Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III, Yulianti kini dapat mendidik 34 ABK.
(mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini