Bayi orang utan yang diadopsi Ibu Kapolri Tri Suswati diberi nama Cinta, sedangkan bayi orang utan yang diadopsi Rugiya Wiranto diberi nama Boni.
Dalam kunjungannya, Tri Suswati bersama dengan rombongan juga berkesempatan melepasliarkan empat ekor orang utan melalui BOS Foundation. Keempat orang utan ini rencananya akan dibawa langsung ke habitat aslinya hutan Kethje Sewen Kecamatan Wahau, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) untuk dilepasliarkan nantinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tri mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh BOS Foundation dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim ini, merupakan hal yang baik untuk membantu melestarikan fauna yang saat ini sudah mulai berkurang populasinya.
"Semoga hal ini bisa membuka mata kita semua bahwa pentingnya melestarikan fauna endemik ini," ucap Tri.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, Sunandar Trigunajasa mengatakan Yayasan BOS telah berhasil menyelamatkan dan mempertahankan populasi orang utan liar di Kalimantan Timur. Ia mengatakan pelepasliaran ini telah menambahkan populasi orang utan di konsesi Restorasi Ekosistem Hutan Kehje Sewen menjadi 107 individu.
"Saya dan Anda juga bisa berperan. Anda bisa membantu melaporkan atau menghentikan upaya memburu, menangkap, membunuh, atau memelihara hewan yang dilindungi Undang-Undang seperti orang utan. Hewan-hewan ini berfungsi besar dalam ekosistem hutan. Mari lindungi hutan kita dan keanekaragaman hayati di dalamnya," kata Sunandar. (rvk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini