"Soal kursi ketua MPR itu belum pernah dibahas dalam rapat internal Partai Gerindra. Seperti kita tahu, itu adalah kewenangan Ketua Dewan Pembina dan sampai saat ini belum pernah dibicarakan di rapat internal," kata Dasco kepada wartawan, Senin (22/7/2019) malam.
"Adapun pernyataan-pernyataan yang berkembang pada saat ini adalah pendapat-pendapat pribadi dari kader Partai Gerindra dan itu bukan sikap resmi dari partai," tegas dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dasco enggan berbicara lebih jauh soal kursi Ketua MPR meski menurutnya suara-suara kader soal jabatan tersebut menarik untuk diimplementasikan. Dia menegaskan Partai Gerindra belum memutuskan kandidat karena sepenuhnya wewenang Prabowo.
"Soal MPR itu kan wacana yang berkembang soal pimpinan MPR kan, kalau kandidat belum ada, apalagi usulan pribadi juga belum ada itu kandidat karena kewenangan Pak Prabowo sepenuhnya. Itu gampang itu. Itu nanti Pak Prabowo yang nunjuk kalau udah deket-deket. Kalau soal orangnya sih nggak terlalu urgen," kata Dasco.
Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid sebelumnya mengatakan rekonsiliasi untuk kebersamaan serta kesatuan dan persatuan bangsa pertama-tama harus diwujudkan oleh para wakil rakyat anggota MPR (dari anggota DPR dan DPD). Sebagai bentuk nyata mewujudkan rekonsiliasi itu, dia memandang komposisi terbaik di parlemen 2019-2024 adalah Gerindra untuk Ketua MPR dan PDIP sebagai Ketua DPR.
"Dengan semangat tersebut, komposisi terbaik adalah Ketua MPR Gerindra, Ketua DPR PDIP, Presiden Joko Widodo," ucap Sodik, Jumat (19/7).
Ketua Fraksi Gerindra MPR Fary Djemy Francis menyebut Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menjadi salah satu kader yang dipertimbangkan untuk jabatan ketua MPR. "Salah satunya Pak Muzani, yang selama ini bisa diterima oleh semua fraksi," kata dia.
Demokrat Ikut Berebut Kursi Ketua MPR:
(gbr/ibh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini