"Untuk proses hukum itu akan terus, digiring sedemikian rupa sehingga pihak kepolisian dapat segera mengembangkan apa yang sudah ditetapkan kemarin ada satu sebagai tersangka karyawan dari Sekolah Taruna Indonesia tersebut. Dan ini yang tadinya dikabarkan kritis ananda Wiko ini ternyata juga kembali kepada sang khalik," tutur Herman, yang dikutip dari Antara, Minggu (21/7/2019).
Menurut dia, pihaknya tidak mau kejadian makin berlarut dan kembali berulang sehingga perlu menurunkan tim investigasi. Gubernur meminta pembentukan tim khusus agar dapat menyelesaikan masalah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan tim investigasi komprehensif ini terdiri atas orang tua, dewan pendidikan kota, dewan pendidikan provinsi kita libatkan semua. Jumlah tim maksimal 9 orang diketuai oleh Kadis Pendidikan.
Setelah pihaknya mendapatkan kabar tentang telah meninggalnya Wiko, Gubernur meyakinkan kepada masyarakat dan keluarga bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam atas kejadian ini. Jika persoalan ini merupakan kesalahan oknum, ia serahkan hukumnya berjalan dan ditegakkan seadil-adilnya kepada penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan.
"Jadi bila itu kesalahan lembaga, maka akan diberikan sanksi yang setimpal dan tim mulai bekerja besok, Senin (22/7)," ucapnya.
Untuk diketahui, Delwyn Berli Juliandro meninggal di RS Myria, Palembang. Korban disebut sempat kejang-kejang dan pingsan saat mengikuti rangkaian kegiatan MOS, Jumat (12/7) malam. Selain Delwyn, ada korban bernama Wiko Jeriyanda (16), yang meninggal pada Jumat (19/7) malam pasca-operasi usus. Keluarga menyebut Wiko masih sehat sebelum mengikuti masa orientasi siswa (MOS) di sekolah sampai akhirnya menjalani operasi usus. (rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini