"Pilpres selesai, jadi sudah waktunya kita move on. Yang baper jangan kelamaan bapernya, yang masih-masih tersangkut hatinya di pilpres segera disembuhkan," ujar Eddy dalam diskusi 'Periode ke-2 Jokowi: Merangkai Gerbon Pendukung Vs Menata Barisan Oposisi' di Kantor Para Syndicate, Jalan Wijaya 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2019).
Eddy memandang harus ada pihak yang mampu menyeka air mata emak-emak pendukung Prabowo Subianto yang militan. Jika ada pihak yang bisa melakukan itu, Eddy mengatakan bonus elektoral di Pemilu 2024 bisa didulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eddy menekankan bahwa yang terpenting saat ini adalah move on. Pertemuan presiden terpilih Jokowi dengan Prabowo di MRT disimbolkan Eddy sebagai isyarat bergerak ke depan.
"Tetapi saya pikir move on itu penting karena kalau saya lihat simbolisasi pertemuan Pak Prabowo dan Presiden Jokowi ya itu sinyal dari move itu, bersama-sama naik MRT, bergerak maju, bergerak cepat. Kalau dilihat fotonya bergerak bersama-sama. Mungkin interpretasi fotonya bisa demikian," imbuh Eddy.
Seusai gelaran pemilu, emak-emak pro-Prabowo Subianto yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Relawan meminta Prabowo tetap bersama relawan. Mereka menolak wacana rekonsiliasi.
Tuntutan tersebut mereka sampaikan saat menggelar aksi di depan kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/7) siang, sehari sebelum jagoan mereka bertemu dengan Jokowi. Mereka membawa spanduk bertulisan 'Kami masih setia dan akan tetap setia Pak', 'Kami ingin Bapak tetap bersama kami, untuk mencapai keadilan dan mewujudkan masyarakat adil dan makmur, ingat korban sudah berjatuhan', dan 'Bapak harus bersama kami'.
Massa yang didominasi kaum ibu-ibu itu mengawali aksi dengan menyanyikan lagu 'Indonesia Raya' dan lagu nasional lainnya. Ada juga yang melantunkan selawat Nabi.
Tonton Video Amien Rais Beri Kesempatan Jokowi, Waketum PAN: Sikap Negarawan:
(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini