Pembongkaran
Instalasi seni bambu Getah Getih dibongkar pada Rabu (17/7) malam oleh Dinas Kehutanan DKI. Bambu tersebut ternyata sudah mulai rapuh karena faktor cuaca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk sementara, lokasi bekas bambu itu akan dipasangi taman sambil menunggu rencana selanjutnya. Namun, dia belum dapat memastikan apakah Pemprov DKI akan memasang instalasi serupa atau tidak.
"Sementara ditanam border semak, ground cover sambil menunggu instalasi lainnya," sambungnya.
![]() |
Pendapat DPRD
Usia 11 bulan instalasi bambu ini memunculkan reaksi dari DPRD DKI. Fraksi Nasdem menilai sejak awal bambu ini adalah pemborosan karena tidak direncanakan dengan matang.
"Ya itu salah satu pemborosan. Memang DKI ini selalu ada kegagalan dalam perencanaan. Tidak terserapnya anggaran itu pun banyak dikarenakan kegagalan dalam perencanaan karena tidak direncanakan dengan matang," kata Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai pengadaan bambu Getah Getih seharga Rp 550 juta merupakan pemborosan anggaran. Ia menyebut awalnya sempat memprotes pengadaan bambu Getah Getih, tetapi karena karya seni itu disebut bisa diawetkan maka disetujui.
"Yang pertama mubazir. Yang kedua dulu kan pernah kita pertanyakan katanya kan tahan lama karena ada dia punya alat untuk membuat bambu tahan lama gitu loh. Itu awal yang kita denger seperti itu, tapi itu karena barang seni, maka waktu itu oke saja kita apresiasi. Tapi kalau faktanya sekarang sudah dibongkar artinya fakta apa yang sekarang disampaikan tidak sesuai," kata Gembong.
![]() |
Meski demikian, Gerindra DKI meminta agar Gubernur DKI Anies Baswedan tidak disalahkan. Penjelasan harusnya diberikan oleh perencana.
"Gerindra meminta yang merencanakan itu bertanggung jawab menjelaskan kepada publik. Jangan semua masalah itu ditimpakan kepada gubernur ya," kata Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif.
Penjelasan Seniman Pembuat
Sang seniman, Joko Avianto, menjelaskan bahwa memang sudah waktunya untuk membongkar bambu getah getih itu. Pembongkaran pun sudah direncanakan.
"Itu bukan pembongkaran sih, itu udah direncanain sudah ada perencanaan karya itu tahan sampai 1 tahun walaupun sebenarnya perencanaan waktu itu karyanya hanya untuk 6 bulan. Karena karya ini memang karya yang sifatnya buat festival. Kan kemarin itu menghadapi Asian Games kan dan 17 Agustus tahun lalu," kata Joko, saat dihubungi.
Ia mengatakan pembongkaran itu bukan dilakukan secara paksa karena sejak awal direncanakan untuk 6-12 bulan. Selain itu, dia mengaku karya seninya sudah beberapa kali dilakukan perawatan.
"Kalau saya sih sudah 3 kali-an ya tapi waktu itu saya bilang sampai Februari, tapi pak Gub (Gubernur DKI Anies Baswedan) 'nanti aja kita lihat sampai 1 tahun,'" kata Joko.
Joko menyebut ketahanan karya seninya juga dipengaruhi faktor cuaca dan polusi. Ia mencontohkan waktu karya seni buatannya dipasang di Jerman lebih tahan lama karena lingkungannya tidak terlalu polusi.
(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini