"Ini jadi ada masalah perbatasan atau lahan garapan sehingga kesepakatan yang timbul ada sesuatu yang tidak disepakati sehingga menimbulkan konflik," kata Eddie kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (18/7/2019).
Sementara itu, pantauan detikcom di lokasi kejadian, Mesuji Register 45, Lampung, hingga pukul 22.25 WIB terlihat situasi di lokasi kondusif. Kondisi sementara terlihat mencekam karena tidak ada penerangan di wilayah konflik tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua kelompok, yaitu Mekar Jaya dan Mesuji Raya, jadi ini kelompok tani, karena kelompok tani ini ada dari berbagai daerah, ada dari Bali, ada dari Mesuji, Palembang, dari Lampung, dan Jawa," ungkapnya.
![]() |
Eddie menjelaskan beragam upaya sudah dilaksanakan untuk mendamaikan kedua belah pihak. Peran tokoh masyarakat dari kedua wilayah juga turut dilibatkan.
"Iya kita ada dengan Forkompinda Sumsel, karena korban yang meninggal dunia adalah warga dari Pematang Panggang, Oki, Sumsel, di sana juga sudah dilaksanakan langkah dari Kapolres, Dandim, dan juga Forkompinda, dan siang tadi ikut juga dalam pemakaman korban meninggal dunia dan juga sudah menggalang para tokoh masyarakat dan tokoh setempat," paparnya.
Bentrokan antara warga Mekar Jaya Abadi dan Mesuji Raya ini terjadi pada Rabu (17/7) siang, sekitar pukul 14.00 WIB. Kedua kelompok sama-sama mengklaim berhak atas pengolahan lahan Register 45. Akibatnya, 3 orang tewas dan 10 orang mengalami luka-luka.
(maa/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini