"Itu bukan pembongkaran sih, itu udah direncanain sudah ada perencanaan karya itu tahan sampai 1 tahun, walaupun sebenarnya perencanaan waktu itu karyanya hanya untuk 6 bulan. Karena karya ini memang karya yang sifatnya buat festival. Kan kemarin itu menghadapi Asian Games kan dan 17 Agustus tahun lalu," kata Joko saat dihubungi, Kamis (18/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya sih sudah 3 kalian ya, tapi waktu itu saya bilang sampai Februari, tapi Pak Gub (Gubernur DKI Anies Baswedan), 'Nanti aja kita lihat sampai 1 tahun,'" kata Joko.
![]() |
Joko menyebut ketahanan karya seninya juga dipengaruhi faktor cuaca dan polusi. Ia mencontohkan sewaktu karya seni buatannya dipasang di Jerman lebih tahan lama karena lingkungannya tidak terlalu berpolusi.
"Variatif pengalaman saya di tiap kota, tiap lingkungan beda-beda kekuatannya nggak bisa dibandingin. Jadi kalau misalnya karena kan bambu itu materialnya strukturnya terdiri dari fiber dan pori-pori menyerap air, menyerap udara, bambu jadi kayak indikator lingkungannya," kata Joko.
"Kalau lingkungannya sudah polutif banget ya begitu kejadiannya. Di karya saya yang lain mungkin lebih baik. Dibandingin karya saya Jerman 2015, begitu ya 1 tahun sih kawat nggak karatan masih bagus," sambungnya.
Instalasi bambu ini diresmikan Anies pada Agustus 2018 untuk menyemarakkan Asian Games. Sejak awal, instalasi karya Joko Avianto itu disebut memang hanya bisa bertahan hingga 6-12 bulan.
![]() |
Pada Rabu (17/7) malam, instalasi bambu itu kemudian dibongkar. Alasannya, bambunya sudah rapuh.
"Dilakukan pembongkaran karena bambunya sudah mulai rapuh karena cuaca sehingga jalinan bambu sudah mulai jatuh khawatir roboh," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati saat dihubungi, Kamis (18/7).
Simak Juga 'Instalasi Bambu Setengah Miliar di Bundaran HI Dibongkar':
(yld/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini