Melihat Warung 'Neraka' yang akan Ditertibkan Pemkot Padang

Melihat Warung 'Neraka' yang akan Ditertibkan Pemkot Padang

Sulthan Jeka Kampai - detikNews
Kamis, 18 Jul 2019 16:27 WIB
Salah satu kafe di Padang menggunakan nama 'neraka'. (Sulthan Jeka Kampai/detikcom)
Padang - Pemerintah Kota (Pemkot) Padang berencana menertibkan tempat makan dengan nama dan menu makanan mengandung kata-kata mengerikan, seperti 'Neraka', 'Setan', dan 'Dajjal'. Salah satu yang menggunakan nama neraka adalah sebuah warung mi yang berada di kawasan Andaleh, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang.

Si pemilik kafe menjual menu makanan yang diberi nama 'Mie Narako' atau mi neraka. Karena keunikannya, mi ini sempat viral di dunia maya.

Untuk bisa menikmati seporsi mi di sini, pengunjung harus antre panjang karena banyaknya peminat. Padahal lokasinya jauh dari pinggir jalan dan berada di gang sempit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilik warung 'Mie Narako', Aulia, mengatakan 'Mie Narako' menyajikan kuliner bercita rasa pedas. Ide penggunaan nama 'neraka' bertujuan agar cepat dikenal atau viral di media sosial.

"Ide ini muncul karena ingin usaha yang praktis. Kita berpikiran bikin mi pedas yang terjangkau. Nama 'Narako' kita ambil agar kita dapat viralnya. Alhamdulillah banyak yang tertarik," kata Aulia saat ditemui wartawan, Kamis (18/7/2019).



detikcom sempat mengunjungi tempat ini dan melihat panjangnya antrean pengunjung. Aulia mengatakan, dalam satu hari, usahanya bisa menghabiskan 100 dus mi dalam sehari.

"Kita bisa habiskan 100 dus mi dalam sehari," jelas Aulia.

Sesuai dengan namanya, 'Mie Api Narako' tergolong 'panas' ketika disantap karena saking pedasnya. Level pedas yang dipakai juga menggambarkan level panas api neraka.

Salah satu kafe di Padang menggunakan nama 'neraka'.Salah satu kafe di Padang menggunakan nama 'neraka'. (Sulthan Jeka Kampai/detikcom)


Aulia membagi lagi menu-menu pedas di warung 'Mie Api Narako'. Ada 'Mie Narako Well', 'Mie Narako Jahanam dan Jahanam Plus', serta ada 'Mie Narako Larva'.

Salah seorang pengunjung bernama Ari mengatakan hampir setiap hari datang ke warung 'Mie Api Narako'. Biasanya dia memesan menu level 8.

"Saya tiap hari datang ke sini. Kadang bisa (yang) level 7 atau level 8. Lebih pedas, tapi enak. Di sini enak. Ramai, bisa ketemu teman," kata Ari.

"Minya lebih lembut, terus lebih kremes. Harga juga murah, harga kantong mahasiswalah. Saya hanya sanggup level Well, nggak bisa terlalu pedas," Resya menambahkan.

'Mie Api Narako' dibangun oleh tiga orang saudara sepupu. Penamaan 'Api Narako' sendiri hanya semata-mata untuk membuat usaha bisa cepat viral.



Kekuatan media sosial membuat usaha mi ini menjadi cepat dikenal anak-anak muda. Setiap pekan, omzet usaha ini bisa mencapai Rp 45 juta. Aulia dan dua saudaranya berencana melebarkan sayap usahanya ke Jabodetabek dan membuka peluang franchise.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Padang berencana menertibkan usaha-usaha, seperti Mie Narako. Selain tidak sesuai dengan adat istiadat di Ranah Minang yang berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah atau ABS-SBK, penggunaan nama-nama itu dapat berdampak pada keimanan generasi muda.

"Sejak beberapa waktu belakangan bermunculan banyak kafe dan tempat makan yang menggunakan nama dan menu makanan mengerikan tersebut. Kita tertibkan itu," kata Kepala Satpol PP Kota Padang Al Amin.


(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads