"Kota cerdas (smart city) itu hanya dapat terealisasi oleh bupati dan wali kota yang cerdas. Apa pun peralatannya, apa pun teknologinya, tanpa wali kota yang cerdas, tanpa bupati yang cerdas tidak akan tercapai kota cerdas," kata JK di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2019).
Menurut JK, teknologi dalam smart city hanya sebagai penunjang. Yang terpenting adalah kepala daerah yang mampu memaksimalkan teknologi dan berinovasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan hanya terpukau dengan istilah kota cerdas, yang penting dikembangkan adalah wali kota dan warga yang cerdas," sambungnya.
Dikatakan JK, konsep kota cerdas merupakan bagian dari peningkatan ekonomi yang adil bagi masyarakat. Untuk itu, diperlukan inovasi dan inisiatif pemerintah daerah untuk memaksimalkan potensi daerah masing-masing.
"Usaha pemerintah daerah untuk mengembangkan ekonomi daerah, memberikan inisiatif, tentu bagian yang penting untuk kemajuan kita semua. Meningkatkan kemakmuran yang adil hanya dengan seluruh masyarakat dapat bagian dari kemajuan ekonomi itu sendiri. Semua itu dapat terwujud melalui Pemda yang inisiatif dan inovatif, itulah kota cerdas," imbuhnya.
Pemerintah Ingin Wujudkan Ambon Smart City:
(nvl/nvl)