"Sudah dua tahun tinggal. Nggak punya rumah, rumahnya roboh. Mau mendirikan lagi uangnya nggak ada, buat anak sekolah," kata Nining saat didatangi wartawan di Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten, Senin (15/7/2019).
![]() |
Toilet untuk guru dan murid SD itu ia gunakan untuk dapur dan ada tempat salat. Sekat temboknya ia gunakan untuk tempat tidur dan warung yang menjual aneka camilan untuk anak sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah dua tahun tinggal. Nggak punya rumah, rumahnya roboh. Mau mendirikan lagi uangnya nggak ada buat anak sekolah," kata Nining.
Kabar itu pun terdengar hingga ke Bupati Pandeglang Irna Narulita. Pemda, kata Irna, akan urunan membantu pembangunan dan perbaikan rumah Nining.
"Kita patungan semua, kalau untuk slot mendadak itu kan kita nggak bisa, kecuali kalau kebakaran, kerusakan karena gempa itu ada. Kalau seperti ini zonasinya patungan. Kalau (dana) APBD harus tahun depan karena sekarang sedang berjalan," kata Irna kepada wartawan di Pandeglang, Banten.
![]() |
Dalam waktu dekat, Pemda akan membuat rumah untuk Nining dari hasil iuran staf Pemda. Karena, jika menggunakan anggaran Dinas Perkim (Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman), anggaran tersebut sudah digunakan. Tapi, ia meminta Nining agar tidak tinggal di dekat WC sekolah.
"Nanti kalau rumahnya sudah diperbaiki itu kami perintahkan tinggal di rumahnya kembali," ujar Irna.
Halaman 2 dari 2
Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"
[Gambas:Video 20detik]
(rvk/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini