PT Posindo Bentuk Tim Khusus

Money Game Ala Pembalap (7)

PT Posindo Bentuk Tim Khusus

- detikNews
Senin, 17 Okt 2005 06:03 WIB
Bandung - Bisnis yang digagas dan dikelola pembalap nasional, Dedi Hanurawan, telah merugikan para investor. Para investor merasa tertipu, termasuk PT Pos Indonesia (Posindo). Karena itu, PT Posindo membentuk tim untuk menyelidiki kasus penipuan yang menimpa karyawannya oleh PT Cita Hidayat Komunikaputra, perusahaan milik Dedi. Tim ini telah dibentuk pada September 2005 yang terdiri dari bagian SDM PT Posindo dengan Koperasi PT Pos Indonesia. Penipuan yang dialami PT Posindo ini menimpa kalangan pejabat hingga karyawan cleaning service. "Masih diinventarisir siapa yang menjadi korban di PT Pos Indonesia. Orang-orangnya juga masih tertutup," ungkap Ketua DPD Serikat Pekerja PT Posindo, Koswara saat dihubungi detikcom Minggu (16/10/2005). Menurut dia, PT Cita Hidayat Komunikaputra masuk ke PT Pos Indonesia sejak tahun 2004 lalu. Perusahaan ini telah menghimpun dana dari karyawan PT Posindo. Hingga saat ini belum diketahui secara persis berapa besar dana yang pernah disimpan di perusahaan PT Cita Hidayat Komunikaputra yang berbisnis pada oli dan SPBU ini. "Jadi sistemnya seperti MLM (multilevel marketing). Ada yang menghimpun dan menanamkan dananya langsung. Tak sedikit dari karyawan yang pinjam uang ke bank dan kemudian diinvestasikan di perusahaan itu," ungkap dia. Sepengetahuan dia, kasus yang terjadi di PT Posindo ini tidak melibatkan lembaga PT Posindo. Namun hanya melibatkan orang per orang saja. Dirinya juga membantah bahwa kasus ini juga melibatkan lembaga Dapenpos atau Dana Pensiunan Pos Indonesia. "Yang benar hanya ada ada anak perusahaan dari Dapenpos itu. Masalah ini masih dalam pembicaraan. Belum jelas. Yang jelas ini musibah bagi karyawan," ungkapnya. Rencananya tim yang dibentuk oleh PT Posindo juga akan melakukan kontak dengan sejumlah bank. Tim ini akan meminta kepada bank untuk melakukan jadwal ulang terhadap proses pembayaran dana yang pernah dipinjam oleh karyawan di PT Posindo. "Kita akan minta ke bank. Intinya kita ingin menyelamatkan orang dulu. Kalau masalah perdatanya itu kita tidak mengurusi," ungkapnya.Bisnis yang dikelole Dedi ini dinilai kalangan investornya sebagai money game. Para investor tertarik menanamkan uangnya di perusahaan Dedi karena diiming-imingi keuntungan 15-20% dari uang yang diinvestasikan per bulannya. Namun, lama kelamaan keuntungan yang dijanjikan itu terhenti. Pemberian keuntungan hanya berjalan dua tahun. Padahal, investasi yang ditanamkan ke Dedi mencapai sekitar Rp 800 miliar. (asy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads