"Itu yang akan menjadi subjek pembicaraan ketika seluruh Ketua Umum Parpol KIK bertemu dengan Pak Jokowi," kata Sekretaris Jenderal PPP Arsul kepada wartawan, Senin (15/7/2019).
Forum itu akan segera digelar. "Dalam bulan Juli ini," kata Arsul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi telah mempersilakan bila ada yang hendak jadi oposisi. Namun, belum jelas betul siapa yang dia persilakan untuk menjadi oposisi. Arsul Sani menyatakan pidato Jokowi yang memuat isu oposisi itu belum tentu bermakna penolakan terhadap masuknya anggota baru koalisi pendukungnya.
"Saya kira tidak serta merta ditafsirkan demikian," kata Arsul.
Baca juga: Jokowi Sebut Oposisi Juga Mulia, PAN Sepakat |
Sebelumnya, di pidato Visi Indonesia, Jokowi berbicara soal oposisi. Dia mempersilakan pihak-pihak menjadi oposisi dengan sejumlah catatan.
"Dalam demokrasi, dalam demokrasi, mendukung mati-matian seorang kandidat itu boleh, mendukung dengan militansi yang tinggi itu juga boleh, menjadi oposisi itu juga sangat mulia," kata Jokowi di acara itu, digelar di SICC, Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7) tadi malam.
"Silakan jadi oposisi asal jangan oposisi yang menimbulkan dendam, kebencian, apalagi disertai hinaan, cacian, makian. Bapak ibu, kita ini memiliki norma-norma agama, memiliki etika ketimuran memiliki budaya yang luhur, kita harus ingat ini. Pancasila adalah rumah kita bersama. Sebangsa setanah air tak ada toleransi sedikitpun bagi yang mengganggu Pancasila," tutur Jokowi.
Jokowi: Jadi Oposisi Itu Mulia, Asal Jangan Dendam!
(dnu/gbr)