Klenteng Sam Po Kong Semarang Nyaris Terbakar

Klenteng Sam Po Kong Semarang Nyaris Terbakar

- detikNews
Minggu, 16 Okt 2005 14:49 WIB
Semarang - Gara-gara nyala lilin yang tertiup angin, salah satu bangunan bersejarah di Kota Semarang, Klenteng Sam Po Kong nyaris terbakar. Tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Pagar dan sejumlah peralatan upacara hangus.Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB, Minggu (16/10/2005). Api berasal dari depan Kelenteng Utama. Jilatan api 10 lilin ukuran diameter 40 dan 30 cm setinggi 1-2 meter diduga jadi penyebabnya.Satpam Rustejo mengungkapkan, api lilin menjilat barang-barang di sekitarnya karena angin besar. "Api lilin liar karena angin. Karena itu, api bisa menyebar," tuturnya ketika ditemui di lokasi kejadian, Jl. Simongan, Semarang, Minggu (15/10/2005).Sebelum mobil pemadam datang, Rustejo dan juru kunci Mursid mengaku sempat berusaha memadamkan api dengan semprotan dan slang air. Tapi usaha itu gagal karena mereka tidak bisa mendekat sumber api. "Api terlalu panas," kata Mursid pendek.Api berkobar hingga setinggi enam meter dan nyaris membakar ujung atap pelana kuda kelenteng utama sisi kanan dan sempat menjilati beringin putih di depan Kyai Jangkar. Untung saja, petugas pemadam kebakaran sudah datang untuk menangani aksi si jago merah.Api padam sekitar pukul 13.15 WIB. Akibat kebakaran itu dua buah lampu sorot hangus, patung kecil patah kakinya, dan pagar kelenteng juga rusak. Lilin yang menjadi sebab kebakaran berada di lokasi sejak Agustus lalu pada perayaan Sam Po Kong.Klenteng Sam Po Kong berdiri sejak abad ke-15, setelah kedatangan Sam Po Tay Djien (Zheng Ho) atau Cheng Ho di Jawa. Duta Tionghoa itu mengemban misi menjamin persahabatan. Meski diyakini sebagai orang muslim, Cheng Ho membangun klenteng di sana sebagai wujud watak pluralismenya. (asy/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads