Pantauan detikcom di depan kantor UNHCR, Menara Ravindo, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2019), ada 6 pria pencari suaka asal Afghanistan yang membentangkan kertas. Kertas tersebut berisi tulisan 'Saya Pengungsi, Tidak Bersalah. Saya Manusia dan Punya Hak Asasi Manusia'.
Mereka adalah Ibrahim (22) bersama kawan-kawannya yang melakukan aksi ini. Tulisan tersebut ditujukan kepada UNHCR agar segera mengambil langkah untuk menangani mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mau bilang ke UNHCR, kita insan, kita human. Kita mau ke negara lain, maksudnya bantu kita. Kita tinggal di sini sudah lama, 7 tahun, 6 tahun, 5 tahun. Ada anak, ada banyak anak di sini, ada banyak perempuan di sini," kata Ibrahim dalam bahasa Indonesia terbata-bata.
![]() |
Sebagai manusia, Ibrahim bersama kawan-kawannya merasa tidak terbantu selama mencari suaka. Ibrahim mengungkapkan dia bersama temannya tidak bisa bekerja, sekolah, atau berkuliah. Ibrahim mengungkapkan selama ini pihak UNHCR tidak membantunya.
"Mereka (UNHCR) tidak bantu kita. Sampai kapan kita harus begini?" ungkapnya.
Terkait kondisi para pencari suaka yang bermukim di trotoar Jl Kebon Sirih, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sudah membahasnya bersama UNHCR. Ada dua opsi penanganan para pencari suaka, yakni mengembalikan ke negara asal (repatriasi) dan penempatan kembali (resettlement).
Namun untuk dapat merealisasi keduanya, dibutuhkan beberapa prasyarat. Misalnya repatriasi hanya bisa dilakukan dengan sukarela, aman, dan diperlakukan secara manusiawi saat kembali ke tanah air mereka.
![]() |
Sedangkan untuk penempatan kembali ke negara tujuan pencari suaka, ada prasyarat untuk adanya komitmen dari negara-negara maju untuk menerima pengungsi. Namun saat ini ada kendala menurunnya komitmen dan pendanaan, baik dari negara-negara maju maupun badan-badan internasional, seperti UNHCR dan IOM (Organisasi Internasional untuk Migrasi).
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi berencana memindahkan pencari suaka yang tinggal di trotoar Kebon Sirih ke Islamic Center, Jakarta Utara. Kebutuhan keseharian mereka akan dipenuhi secara layak.
Sementara itu, pihak Pemprov DKI telah menggelar rapat bersama sejumlah pihak terkait pencari suaka di Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Hasilnya, Pemprov belum bisa memastikan apakah pencari suaka itu akan dipindahkan ke Islamic Center atau tidak.
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini