Yusril: Habil Marati Beri Dana ke Kivlan Zen Bukan untuk Makar

Yusril: Habil Marati Beri Dana ke Kivlan Zen Bukan untuk Makar

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Rabu, 10 Jul 2019 20:49 WIB
Foto: Samsuduha Wildansyah/detikcom
Jakarta - Pengacara Habil Marati, Yusril Ihza Mahendra, menyebut kliennya tidak tahu-menahu mengenai pembelian senjata api ilegal. Yusril menyebut kliennya hanya memberikan uang untuk kegiatan aksi, bukan untuk kegiatan makar.

"Sepanjang yang disampaikan Pak Habil kepada saya, ya beliau memberikan dana untuk kegiatan tertentu tapi tidak paham untuk dibelikan senjata. Seperti itulah apa yang dikatakan Habil," kata Yusril di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Yusril menyebut uang yang diberikan Habil kepada Kivlan Zen hanya untuk kegiatan demo, bukan untuk kegiatan makar seperti yang dituduhkan polisi. Meski begitu, Yusril masih mempelajari lagi kasus itu dan pengakuan-pengakuan Habil kepadanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi arahnya (uang Habil) untuk pendanaan kegiatan--yang sebenarnya--bukan ke kegiatan makar, bunuh orang, dan segala macam. Itu kata Pak Habil, tapi lebih baik kita dalami bersama-sama," ungkap Yusril.



Yusril mengatakan para saksi dan tersangka dalam kasus tersebut memiliki alat bukti masing-masing. Proses ini masih berlanjut.

"Jadi dalam proses penegakan hukum, kita semua mendengar semua dan melihat alat bukti, baru diputuskan perkara ini dilanjutkan pengadilan atau tidak. Karena ini tidak menyangkut kriminal biasa, ada aspek-aspek politik di belakang," tutur Yusril.

Habil menjadi tersangka kasus dugaan rencana pembunuhan empat tokoh nasional dan telah ditahan polisi. Habil disebut memberikan uang sebesar SGD 15 ribu untuk uang operasional kepada Kivlan Zen.

Uang itu disebut-sebut diberikan kepada Kivlan Zen untuk membeli senjata api ilegal. Kivlan lalu mencari eksekutor dan memberi target pembunuhan empat tokoh nasional, yaitu Wiranto, Budi Gunawan, Luhut Binsar, dan Yunarto Wijaya bos lembaga survei Charta Politika.




(sam/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads