"Sepanjang yang disampaikan Pak Habil kepada saya, ya beliau memberikan dana untuk kegiatan tertentu tapi tidak paham untuk dibelikan senjata. Seperti itulah apa yang dikatakan Habil," kata Yusril di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Yusril menyebut uang yang diberikan Habil kepada Kivlan Zen hanya untuk kegiatan demo, bukan untuk kegiatan makar seperti yang dituduhkan polisi. Meski begitu, Yusril masih mempelajari lagi kasus itu dan pengakuan-pengakuan Habil kepadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusril mengatakan para saksi dan tersangka dalam kasus tersebut memiliki alat bukti masing-masing. Proses ini masih berlanjut.
"Jadi dalam proses penegakan hukum, kita semua mendengar semua dan melihat alat bukti, baru diputuskan perkara ini dilanjutkan pengadilan atau tidak. Karena ini tidak menyangkut kriminal biasa, ada aspek-aspek politik di belakang," tutur Yusril.
Habil menjadi tersangka kasus dugaan rencana pembunuhan empat tokoh nasional dan telah ditahan polisi. Habil disebut memberikan uang sebesar SGD 15 ribu untuk uang operasional kepada Kivlan Zen.
Uang itu disebut-sebut diberikan kepada Kivlan Zen untuk membeli senjata api ilegal. Kivlan lalu mencari eksekutor dan memberi target pembunuhan empat tokoh nasional, yaitu Wiranto, Budi Gunawan, Luhut Binsar, dan Yunarto Wijaya bos lembaga survei Charta Politika.
(sam/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini