"Saya tidak tahu persis apakah Gugus berperan atau tidak," ujar Muafaq saat menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah saya dilantik, dia (Gugus) WA (WhatsApp) saya, posisi di Trawas, maka saya langsung ke sana," kata Muafaq.
"Kepada Gugus Waskito, saya serahkan Rp 50 juta," imbuh Muafaq.
Jaksa KPK sempat heran dengan keterangan Muafaq tersebut. Jaksa pun menggali keterangan Muafaq lebih jauh mengenai Gugus yang disebutnya mendapatkan uang. Rupanya Muafaq sempat berkomunikasi dengan Abdul Rochim yang tak lain adalah sepupu dari mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy perihal Gugus.
"Ya saat itu tidak ada pemikiran itu. Lagi-lagi Aim (Abdul Rochim) berdiskusi kepada saya (agar) Gugus juga dikasih, 'Kalau Gugus kiro-kiro pantesnya piro?' (Kalau Gugus kira-kira pantasnya dikasih uang berapa?). Hasil diskusi dengan Aim muncul Rp 50 juta," kata Muafaq.
"Saat itu karena saya menyampaikan kepada Gugus dan Gugus komunikasinya juga seakan-akan membantu saya," imbuh Muafaq.
Muafaq Wirahadi juga menyebut memberikan uang Rp 20 juta kepada Ketua DPW PPP Jatim Musyaffak Noer. Uang itu diberikan Musyaffak setelah dirinya dilantik Kakanwil Kemenag Gresik.
"Saya datang ke rumahnya (Musyaffak Noer) dengan membawa uang Rp 20 juta," kata Muafaq.
Muafaq mengaku diminta Musyaffak untuk menggelar tasyakuran karena sudah dilantik Kakanwil Kemenag Gresik.
"Sesuai dengan WA pak Musyaffak alhamdilullah, uang tasyakuran. Maka uang saya terjemahkan sebagai rasa syukur dan tasyakuran," ucap Muafaq.
Dalam perkara ini, Muafaq didakwa menyuap Rommy dengan total uang sebesar Rp 91,4 juta. Rommy juga disebut jaksa mendapatkan uang itu untuk membantu Muafaq mendapatkan jabatan di Kemenag.
Tak hanya Muafaq, seorang lainnya juga didakwa menyuap Rommy yaitu Haris Hasanudin. Baik Haris maupun Muafaq menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, tetapi dakwaannya terpisah.
Simak Juga 'Staf Ahli Menag Sebut Haris Hasanuddin Dizalimi':
(fai/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini