Bukan Pendeta, Ini Sosok Markus Kepala Kemenag Gresik yang Viral

Jakarta - Foto karangan bunga untuk Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Gresik bernama Markus ramai beredar di media sosial. Foto itu diiringi tudingan bahwa kantor Kemenag Gresik dipimpin seorang non muslim. Faktanya, itu tidak benar.

Karangan bunga di foto yang viral tersebut bertuliskan 'Selamat & Sukses atas dilantiknya Bapak Markus, S.Pd., M.Pd. sebagai Kepala Kantor Kemenag Gresik. Tuhan YME Senantiasa Memberkati. Pdt Hendy Hariyono, M.Th & Jemaat Gereja Kemah Tabernakel'

"Adakah info ttg ini? CP FB! Astaghfirulloh huwal adzim.. Kantor Kemenag Gresik dipegang oleh non muslim. Kira kira kebijakannya bgm ya.. Hanya Di rezim pemimpin bodoh #TolakBonekaDuaPeriode," tulis pemilik akun @Bul_Bul_Ependi.

Foto: Viral karangan bunga untuk Markus Kepala Kemenag Gresik

Baca juga: Kemenag Nonaktifkan Kakanwil Jatim dan Gresik Tersangka Suap

Atas viralnya isu tersebut, Kemenag Jatim lalu memberikan klarifikasi. Kemenag Jatim menegaskan bahwa Markus adalah seorang Muslim dan menceritakan sosoknya.

"Dalam status akun FB Hastag 2019 ganti Presiden dikatakan bahwa lengkap sudah era jae ! Kakanwil Agama Gresik Dipegag Pendeta. Tak ayal, komentar netizen pun menimbulkan pro dan kontra karena mudah tersulut seolah-olah minoritas memimpin mayoritas," tulis Kemenag Jatim di Facebook.

Semangat Pagi #Dulurkemenagjatim

Mengklarifikasi banyaknya berita HOAX tentang sosok Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik, Markus. Berikut kami sajikan figure Bapak Markus. Mari kita doakan bersama agar diberi kemudahan dan amanah dalam menjalankan tugas yang baru. pic.twitter.com/knCkSGfRhB

— Kemenag Jatim (@kemenag_jatim) July 9, 2019

Markus merupakan pria asal Madura yang lahir di Sumenep pada 29 April 1976. Kemenag Jatim menyebut Markus beragama Islam.

"Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik ini lahir dan dibesarkan di lingkungan Islam," jelas Kemenag Jatim.

Markus pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Annawari Seraten Bluto Sumenep Madura hingga tingkat Aliyah (SMA). Dia lulus dengan gelar Sarjana Pendidikan di Unesa Surabaya dan meraih S2 Manajemen IMNI.







(imk/fjp)