Bantu Kekeringan di Tasikmalaya, ACT Distribusikan 25.000 Liter Air

Bantu Kekeringan di Tasikmalaya, ACT Distribusikan 25.000 Liter Air

Alfi Kholisdinuka - detikNews
Rabu, 10 Jul 2019 10:30 WIB
Bantu Kekeringan di Tasikmalaya, ACT Distribusikan 25.000 Liter Air
Foto: Dok. ACT
Jakarta - Aksi Cepat Tanggap (ACT) membantu masyarakat terdampak kekeringan yang melanda sejumlah kabupaten atau kota di Jawa Barat. Melalui ACT Tasikmalaya pihaknya mendistribusikan hingga 25 ribu liter air bersih per hari untuk membantu warga di beberapa wilayah yang terdampak kekeringan.

Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Tasikmalaya Irfan mengungkapkan, ketika kekeringan melanda, warga desa harus berupaya lebih untuk mendapatkan air. Untuk membantu warga terdampak di Tasikmalaya, Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama MRI Tasikmalaya memboyong Mobile Water Tank untuk terus mendistribusikan pasokan air bersih.


"Alhamdulillah, ACT Tasikmalaya menjadi lembaga yang pertama kali datang dan mendistribusikan air bersih untuk warga di wilayah Tasikmalaya. Misalnya, di Desa Singkup yang merupakan daerah terparah terkena dampak kekeringan, kami mengirim 5.000 liter air bersih," ujar Irfan dalam keterangan tertulis, Rabu (10/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedikitnya, tercatat 100 keluarga menerima bantuan air bersih. Raut wajah gembira terpancar dari beberapa warga Desa Singkup. Seperti halnya Een (45), yang mengungkapkan terima kasih kepada ACT yang sudah membantu ketersediaan air sehingga bisa ia manfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Hatur nuhun (terima kasih), ACT sudah bantu keberlangsungan kebutuhan air bersih kami. Hatur nuhun juga untuk para dermawan yang sudah berbaik hati," ungkap Een.


Selain di Tasikmalaya, sebanyak 11 kecamatan di Sukabumi juga mengalami kekeringan. Termasuk Indramayu dan Purwakarta yang juga menjadi daerah terparah terdampak kekeringan di Jabar pada 2019 ini. Dampak yang dirasakan masyarakat, di antaranya, sulit mendapatkan air bersih untuk berbagai keperluan termasuk pertanian.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis potensi kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia. Dari grafis yang dipublikasikan BMKG, terlihat Jawa serta gugusan kepulauan Sunda Kecil ditandai warna merah untuk "Awas" dan oranye sebagai tanda "Siaga". Dari rilis BMKG, Jawa Barat ditandai merah sebagai status "Awas" kekeringan. Pemberian status ini dilakukan setelah terjadi hari tanpa hujan lebih dari 61 hari, termasuk Indramayu.


(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads