Gerindra: Pertemuan Prabowo-Jokowi Pasti Terjadi pada Saatnya

Gerindra: Pertemuan Prabowo-Jokowi Pasti Terjadi pada Saatnya

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Selasa, 09 Jul 2019 12:52 WIB
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani (Foto: Faiq Hidayat/detikcom)
Jakarta - Partai Gerindra menyatakan pertemuan antara Prabowo Subianto dan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) pasti akan terjadi. Namun Gerindra belum mengetahui kapan pertemuan itu akan terjadi.

"Pertemuan Pak Prabowo dan Pak Jokowi pada saatnya pasti akan terjadi. Dan itu terjadi di tahun 2014, satu minggu kalau nggak salah. Waktu itu saya ingat 17 Oktober pertemuan itu terjadi, tiga hari sebelum pak Jokowi dilantik. Pak Jokowi menemui Pak Prabowo," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2019).

"Dan saya pun memprediksi pertemuan ini akan terjadi. Tapi kapannya itu yang saya belum bisa... karena kesibukan keduanya. Pak Prabowo juga memiliki agenda dan kesibukan yang padat, demikian juga Pak Jokowi," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Muzani belum bisa memastikan apakah pertemuan itu akan terjadi pada Juli ini. Soal syarat pemulangan Habib Rizieq, yang sempat disinggung eks jubir Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, Muzani menganggapnya sebagai syarat islah.

"Rekonsiliasi itu bukan sekadar lip service, bukan sekadar dagangan politik, bukan sekadar bualan. Tapi islah menjadi sesuatu yang memang keharusan ketika proses itu terjadi," jelas Muzani.

Muzani menyatakan pemulangan Habib Rizieq juga menjadi salah satu syarat Prabowo. Namun, menurutnya, itu hanyalah syarat keseluruhan.


"Ya keseluruhan, bukan hanya itu, tapi keseluruhan. Bukan hanya itu, tapi keseluruhan. Kemarin-kemarin kan banyak ditahan-tahanin ratusan orang," ucapnya.

Selain syarat tersebut, Muzani menegaskan tak ada syarat pemulangan tokoh lain yang diajukan oleh Prabowo. Menurutnya, yang terpenting adalah mencairkan perbedaan di masyarakat.


"Nggak ada. Pokonya yang penting adalah bagaimana perbedaan paham, perbedaan pandangan, perbedaan pilihan di masyarakat ini kemudian menjadi sesuatu yang cair sehingga ada energi bagi bangsa Indonesia untuk menata ke depan. Nah, energi baru ini yang kemudian harus kita pupuk untuk membangun Indonesia," tutur Muzani.


(azr/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads