Tsamara Amany yang merupakan Ketua DPP PSI ini resmi bertunangan dengan Ismail Fajrie Alatas pada Minggu (7/7/2019) di Jakarta. Berikut ini beberapa fakta menarik, mulai biodata sampai profesinya dari sosok seorang Ismail Fajrie Alatas:
1. Seorang Dosen
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menjadi dosen, dalam akun media sosialnya, Fajrie menulis: 'Anthropologist, Historian, Professor of Middle Eastern & Islamic Studies di New York University'.
2. Lulusan Luar Negeri
Ismail Fajrie Alatas ketika SMA (sekolah menengah atas) pernah bersekolah di Khalid Islamic College of Victoria, Australia.
Kemudian, Fajrie melanjutkan studi S1 di University of Meulborne, Australia. S2 Fajrie dilanjutkan di National University of Singapore jurusan sejarah.
Fajrie menamatkan studi S3 sejarah dan antropologi di University of Michigan, Amerika Serikat.
![]() |
3. Berumur 36 Tahun
Sesuai dengan profilnya, nama lengkap Fajrie adalah Habib Ismail Fajrie Alatas. Lahir pada 18 September 1983 atau sekitar 36 tahun yang lalu di Semarang. Usia Tsamara dan Ismail Fajrie cukup jauh, yaitu selisih 13 tahun. Namun banyak orang yang meyakini bahwa keduanya sama-sama dapat membangun hubungan dengan sangat baik dan cocok.
Fajrie merupakan salah satu tokoh keturunan Arab di Indonesia. Ia termasuk dalam daftar ahli dan akademisi dengan spesialisasi di bidang antropologi.
4. Pernah Buat Buku dan Aktif di YouTube
Ismail Fajrie Alatas pernah merilis dua buku yang berjudul Sungai Tak Bermuara; Konsep Leaflet dalam Islam A Look at Me pada 2006 dan Refleksi Pemuda Muslim di Tengah Depresi pada 2005.
Dosen yang berhasil mencuri perhatian Tsamara ini juga kerap berbagi ilmu di media sosial. Fajrie aktif membuat video di YouTube yang isinya seputar sejarah Islam. Salah satu judulnya adalah 'Sejarah Tasawwuff 11:Sufisme & Imperialisme Uthmaniyyah'.
![]() |
5. Beri Seserahan Unik
Ismail Fajrie Alatas memberikan seserahan unik kepada Tsamara. Seserahan utama yang diberikan oleh Ismail Fajrie Alatas kepada Tsamara ini adalah buku risalah sidang BPUPKI.
Alasan pemberian seserahan ini, menurut Fajrie, ada dua. Pertama, ia ingin menegaskan Fajrie mendukung profesi Tsamara sebagai politikus muda. Kedua, risalah sidang BPUPKI penting untuk dipahami secara mendalam, terutama perdebatan tokoh bangsa saat itu.
(lus/nwy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini