Aksi Teatrikal Depan KPK, Minta Pansel Soroti Capim soal Korupsi SDA

Aksi Teatrikal Depan KPK, Minta Pansel Soroti Capim soal Korupsi SDA

Faiq Hidayat - detikNews
Jumat, 05 Jul 2019 16:25 WIB
Aksi teatrikal di halaman lobi KPK (Foto: Faiq Hidayat/detikcom)
Jakarta - Pendaftaran seleksi calon pimpinan (capim) KPK telah ditutup. Harapan tinggi disematkan pada pundak panitia seleksi (pansel) capim KPK agar benar-benar menelurkan sosok pimpinan KPK yang cakap.

Salah satu cara penyampaian asa itu diwujudkan dalam aksi teatrikal. Seperti yang dilihat detikcom pada Jumat (5/7/2019), ketika sejumlah aktivis antikorupsi dan pecinta lingkungan menggelar aksi teatrikal di halaman lobi KPK.

Aksi Teatrikal Depan KPK, Minta Pansel Soroti Capim soal Korupsi SDAAksi teatrikal di halaman lobi KPK (Foto: Faiq Hidayat/detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat 2 orang bertopeng tikus menggigit-gigit replika pohon dari gabus. Replika pohon itu bertuliskan SDA.

Kemudian dari kejauhan terlihat 2 orang lainnya yang mengenakan topeng cicak sembari membawa rompi tahanan KPK warna oranye. Tampaknya 2 orang bertopeng cicak yang diasosiasikan sebagai KPK itu berniat 'meringkus' tikus yang kerap disimbolkan sebagai koruptor. Namun saat 2 orang bertopeng cicak itu mendekat, terlihat seorang lainnya mencoba menghalangi.




Rupanya para aktivis itu ingin menyampaikan pesan agar pansel capim KPK tidak menjadi 'penghalang' KPK dalam memberantas korupsi terkait sumber daya alam atau SDA. Para aktivis dari ICW, YLBHI, Walhi, dan Auriga Nusantara itu menamakan diri 'Bersihkan Indonesia' sebagai gabungan LSM-LSM tersebut.

"Sumber daya alam dan energi adalah sektor strategis nasional yang rentan oleh praktik korupsi. Peran KPK dalam memerangi korupsi sektor tersebut telah dibuktikan dengan pengungkapan sejumlah kasus besar, serta upaya pembenahan tata kelola berbagai sektor SDA," ucap Edo Rakman sebagai perwakilan dari Walhi.

Aksi Teatrikal Depan KPK, Minta Pansel Soroti Capim soal Korupsi SDAAksi teatrikal di halaman lobi KPK (Foto: Faiq Hidayat/detikcom)


Di tempat yang sama, Siti Rahma dari YLBHI mengaku kerap mengadvokasi persoalan SDA yang 'dilindungi' oknum aparat penegak hukum. Dia pun khawatir apabila pansel capim KPK tidak ketat menyeleksi maka akan lolos oknum-oknum aparat penegak hukum lain yang 'melemahkan' pemberantasan korupsi dari dalam.

"Nanti (ketika oknum itu) menjadi pimpinan KPK, nanti akan melanggengkan korupsi sumber daya alam itu," kata Siti.





Simak Juga 'Menakar Calon Penggawa KPK':

[Gambas:Video 20detik]




(fai/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads