Viral Foto TNI Rebut Markas OPM, Begini Cerita di Baliknya

Viral Foto TNI Rebut Markas OPM, Begini Cerita di Baliknya

Jabbar Ramdhani - detikNews
Kamis, 04 Jul 2019 14:10 WIB
Foto: Foto TNI rebut markas OPM yang viral di media sosial/Istimewa
Jakarta - Foto anggota TNI yang disebut berhasil merebut markas Organisasi Papua Merdeka (OPM) viral di media sosial. Pihak Kodam XVII/Cenderawasih mengungkap cerita di balik foto itu.

Kapendam Cenderawasih Kolonel (Inf) Muhammad Aidi membenarkan kejadian perebutan markas OPM itu. Namun perebutan itu tidak dilakukan pada baru-baru ini, melainkan pada Oktober 2018 lalu.

"Ini operasi tahun lalu, kebetulan yang ikut operasi pada saat itu ada anggota yang berkualifikasi Komando, mungkin merekalah yang menyebarkan potonya," kata Aidi saat dimintai konfirmasi, Kamis (4/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan informasi yang diterima detikcom, peristiwa itu terjadi pada Selasa (2/10/2018). Perebutan markas OPM itu diwarnai baku tembak.

Pasukan TNI dipimpin Lettu Inf Angga berhasil memukul mundur anggota OPM pimpinan Goliat Tabuni itu. Dua anggota OPM tewas dalam pertempuran, salah satunya yakni pengawal Goliat bernama Dekilas Tabuni.

Aidi mengatakan anggota OPM itu terus berpindah-pindah. Tak sedikit dari mereka kemudian menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

"Mereka berpindah lagi ke tempat lain. Ya faktanya banyak yang sudah kembali ke NKRI," kata Aidi.

Dari catatan detikcom, setidaknya ada lebih dari 30 orang anggota OPM pimpinan Goliat Tabuni yang menyerahkan diri.

Pada Maret 2015, ada sebanyak 23 orang anggota OPM yang mengakhiri aksi melawan aparat. Mereka menyerahkan diri dan ingin hidup laiknya masyarakat Indonesia lainnya.

Setelah menyerah, mereka meminta dibangun delapan unit honai. Selain itu mereka meminta didirikan POS Koramil di Tingginambut.

Pada Januari 2016, ada sebanyak 10 anggota Goliat menyerahkan diri ke Polda Papua. Mereka mengaku sudah bosan berjuang, tapi minim hasil.

Di antara mereka ada Terinus Enumbe merupakan orang kepercayaan Goliat Tabuni. Dia menjabat sebagai komandan peleton. Ada juga nama Melodi Wonda yang merupakan komandan penyerangan kelompok Goliat Tabuni.

Kemudian, pada Juli 2017 ada sebanyak 15 orang militan pendukung Goliat Tabuni mendeklarasikan diri bergabung dalam NKRI. Salah satunya ialah Wanis Tabuni, penasihat spiritual Goliat Tabuni.

Bersamaan dengan itu, 200-an warga Tingginambut yang mendukung Papua Merdeka ikut mendeklarasikan diri gabung ke NKRI.

Wanis Tabuni ialah kakak dari Goliat Tabuni. Bupati Puncak Jaya, Henock Ibo, sempat meminta Wanis membujuk adiknya menyerahkan diri. Saat itu, Wanis diberi waktu sebulan untuk mengajak adiknya turun dari gunung dan bergabung bersama pemerintah.



Terbaru, ajudan Goliat Tabuni, Telangga Gire (30), menyatakan menyerahkan diri dan berikrar setia kepada NKRI. Telangga Gire merasa telah tertipu oleh Goliat Tabuni.

Ikrar setia kepada NKRI disampaikan Telangga Gire di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo dan 25 orang anggota Kodim di Kampung Wurak, Distrik Illu, Puncak Jaya, Sabtu (8/6/2019) pukul 08.15 WIT.

Telangga Gire menyerahkan diri bersama tiga orang rekannya, yakni Piningga Gire (25), Tekiles Tabuni (30), dan Perengga (27). Mereka turut menyerahkan sepucuk senjata api jenis Mosser dan sejumlah amunisi kaliber 7,62 yang diakui hasil rampasan saat menyerang Polsek Karubaga, Kabupaten Tolikara.



Tonton video Ngaku Polisi, Pria Berpistol Ancam Disabilitas di Bandung:

[Gambas:Video 20detik]


Viral Foto TNI Rebut Markas OPM, Begini Cerita di Baliknya



(jbr/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads