"Kalau bisa mah cepat ditangkep saja sama pihak yang berwajib. Kalau bisa dihukum mati saja, Pak. Gitu aja. Pihak keluarga besar juga meminta agar pelaku dihukum mati," kata anggota keluarga korban Yeni Mariyani saat ditemui detikcom seusai pemakaman korban di Desa Cipayung Girang, Megamendung, Bogor, Rabu (3/7/2019).
"Ini menyangkut nyawa seseorang. Kan ibu-bapaknya mati-matian kerja keras buat cari makan buat kehidupan dia (korban). Itu pertanggungjawabannya gimana, kan," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yeni mengakui pihaknya mencurigai pria berinisial Y yang menghuni kamar kontrakan yang menjadi lokasi temuan jasad FAN.
Y, yang bekerja sebagai tukang bubur, menghilang sejak Sabtu (29/6) atau bersamaan dengan menghilangnya FAN. Saat ini, Y, yang menurut informasi berasal dari Pemalang, masih dicari keberadaannya.
"Kalau yakin-tidak yakin, saya nggak tahu ya. Karena kan belum tertangkap pelakunya. Cuma kan keadaannya, dia (Y) itu tinggal di situ (kamar kontrakan lokasi temuan FAN). Kunci juga cuma dia yang pegang, sekarang dia menghilang kan. Kabur, kan," tambah Yeni.
Seperti diketahui sebelumnya, FAN, bocah perempuan berusia 7 tahun, ditemukan tewas di bak kamar mandi dengan jasad ditutup ember dan seprai di kamar kontrakan yang dihuni Y. Sebelum ditemukan tewas, FAN dinyatakan hilang oleh pihak keluarga sejak Sabtu (29/6). Lokasi penemuan jasad FAN berada di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung. Kabupaten Bogor, pada Selasa (2/7).
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini