Warga Keturunan Pakistan Dibunuh di Kamar Hotel

Warga Keturunan Pakistan Dibunuh di Kamar Hotel

- detikNews
Kamis, 13 Okt 2005 16:33 WIB
Solo - Seorang lelaki keturunan Pakistan ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kamar sebuah hotel di Solo. Dia diyakini lelaki itu mati dibunuh karena terdapat luka parah bekas bacokan yang nyaris memutuskan batang lehernya. Polisi masih menyelediki motif pembunuhan.Jenazah Ahmad Arifin pertama kali ditemukan petugas kebersihan Hotel Permata Sari, tempat dia menginap. Subagyo, demikian nama petugas itu, Kamis (13/10/2005) pagi curiga terhadap bau busuk yang menyebar di sekitar kamar yang disewa Ahmad. Dia lalu mengajak beberapa karyawan hotel mengintip kamar lewat jendela.Dari pengintipan itu diketahui ada mayat di dalam kamar. Setelah kamar dibuka diketahui Ahmad meninggal mengenaskan dengan tiga bacokan yang hampir memutuskanbatang lehernya. Sejumlah luka juga terdapat di beberapa bagian tubuhnya. Selanjutnya, mayat Ahmad dibawa ke Labfor UNS untuk diotopsi.Nama Ahmad Arifin didapatkan dari KTP yang ditinggal di penerimaan tamu hotel sebagai jaminan menyewa kamar. Dari KTP diketahui Ahmad adalah warga Jl. Lor Juanda, Medan. Sedangkan dari kondisi mayatnya yang telah mulai membusuk, diduga pembunuhan terjadi dua hari sebelum mayatnya ditemukan.Catatan yang dimiliki pihak hotel menyebutkan Ahmad telah beberapa kali menginap di hotel dekat terminal bus induk Tirtonadi, Solo, itu sejak 17 Agustus 2005. Di hotel itu, dia menginap bersama Subhan Ali dan Rhames Bhai, keduanya warga India. Mereka mengaku di Solo untuk kepentingan bisnis.Beberapa karyawan hotel mengaku melihat korban terakhir kalinya Selasa (11/10/2005) lalu, setelah itu tidak pernah keluar dari kamarnya. Dua orang temannya juga tidak lagi pernah kelihatan di hotel setelah itu. Polresta Solo yang menangani kasus tersebut kini sedang berusaha melacak keberadaan kedua teman korban tersebut. (asy/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads