"Seluruh warga negara tanpa kecuali berpotensi menjadi calon anggota kabinet, termasuk milenial, perempuan, dan difabel. Tentu yang sesuai dengan prasyarat dan harapan presiden terpilih," kata Sekjen NasDem Johnny G Plate kepada wartawan, Rabu (3/7/2019).
Namun Johnny menggarisbawahi soal kompetensi individu yang akan menduduki kursi menteri. Ia pun mengatakan hal tersebut sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya, PKS punya sejumlah saran buat Jokowi dalam memilih menteri untuk kabinet periode kedua. PKS menyarankan Jokowi memberikan prioritas kepada kaum milenial, perempuan, hingga difabel.
"Berikan prioritas kepada anak muda, perempuan, difabel, dan dari daerah tertinggal. Teman-teman di Papua, di Maluku, Sulawesi, Kalimantan. Mereka punya hak karena suasana yang dinamis (akan tercipta) saat keterwakilan itu ada. Tentu dengan tidak menghilangkan asas integritas dan kapasitasnya," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7).
PPP sebelumnya juga mempersilakan Jokowi memilih menteri dari generasi muda. Namun PPP masih meragukan kepemimpinan yang dimiliki generasi muda.
"Ya bisa jadi, why not? Anggota Dewan kan ada juga. Tapi kita tidak tahu ada-tidak orangnya. Persoalannya lebih tepat apakah ada orang-orang muda yang memang punya kemampuan mumpuni, punya leadership yang kelihatan," ujar Sekjen PPP Arsul Sani.
Simak Juga "Menteri-menteri Jokowi Bisa Berasal dari TKN-TKD":
(tsa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini