PDIP Minta Sikap Mega Jangan Jadi Alasan Sandi Tak Selamati Jokowi

PDIP Minta Sikap Mega Jangan Jadi Alasan Sandi Tak Selamati Jokowi

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Selasa, 02 Jul 2019 08:55 WIB
Eva Kusuma Sundari (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Sandiaga Uno sempat menyinggung sikap Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, yang disebutnya tak mengucapkan selamat kepada Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seusai Pemilu 2004 dan 2009. PDIP menilai Sandiaga harusnya jangan menjadikan sikap Megawati alasan tak menyampaikan selamat ke Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

"Faktanya memang begitu, tapi Bu Mega bertindak atas pertimbangan pribadi dan alasan yang independen. Seharusnya Mas Sandi Uno juga demikian, bukan mengikuti Bu Mega. Mas Sandi nggak perlu pakai excuse Bu Mega," kata Sekretaris Bidang Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari kepada wartawan, Selasa (2/7/2019).

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menilai apakah ucapan selamat sebagai budaya barat atau bukan tak perlu lagi diperpanjang. Dia juga menyebut Megawati sebenarnya mengucapkan selamat kepada SBY dengan simbolisme kultural yang halus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Soal ekspresi ucapan 'selamat' itu budaya Barat atau adat Timur, tidak perlu diperpanjang. Pada budaya-budaya tersebut tetap ada banyak cara untuk menyampaikannya. Bu Mega juga menyampaikannya dalam simbolisme kultural yang halus," kata Hendrawan.

Ketua DPP PDIP Hendrawan SupratiknoKetua DPP PDIP Hendrawan Supratikno (Foto: Istimewa)

Hendrawan mencontohkan sikap simbolisme kultural yang halus itu ditunjukkan Mega saat menghadiri penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden RI pertama Sukarno di masa pemerintahan SBY. Hendrawan pun menilai Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah mengakui kemenangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin secara implisit dengan menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Bagi kami, dengan menghormati putusan MK, secara tidak langsung dan implisit, paslon 02 sudah mengakui paslon 01 sebagai pemenang pilpres. Kita tidak perlu mendikte apa yang harus dilakukan Pak Prabowo. Pada waktunya, saat mereka bertemu, semua juga akan cair dan melegakan," ujar Hendrawan.


Sebelumnya, Sandiaga menilai pemberian ucapan selamat kepada Jokowi-Ma'ruf seusai putusan MK terkait sengketa Pilpres 2019 seperti budaya Barat. Sandiaga memberikan penjelasan atas pernyataannya itu.

"Kita tuh kan kemarin diharapkan memberikan selamat waktu pasca-penutupan MK dan saya sampaikan bahwa budaya-budaya, 'we consead defeat and we offer congratulation', itu hanya ada di pilpres-pilpres di demokrasi barat ya, di Amerika terutama," kata Sandiaga saat dimintai konfirmasi di Mal Pelayanan Publik, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (1/7).

Sandiaga lalu menyinggung sikap Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2004.

"Kita nggak pernah melihat itu dilakukan oleh ibu Presiden Megawati waktu 2004. Kita tidak melihat itu disampaikan oleh Bu Presiden Megawati ke Pak SBY (waktu) 2009. Di 2014 juga begitu," ujarnya.


PDIP: Tidak Ada Istilah Oposisi, Kita Rangkul Semua


(azr/haf)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads