"Rekan-rekan PAN, Demokrat, Berkarya yang selama 10 bulan sudah membangun chemistry kita lanjutkan, dan ini juga baik. Karena kami merasa, nggak tahu kalau partai lain, sebagian pemilih PKS itu kongruen dengan pilih Prabowo," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019).
Baca juga: Elite Gerindra: Demokrasi Butuh Oposisi |
Mardani menuturkan menjadi oposisi bukan benci dengan pemerintah atau Jokowi. Tapi bisa jadi pendorong pemerintah jika bekerja lambat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mardani bilang tidak bisa mencegah partai lain untuk bergabung dengan koalisi Jokowi. Namun Mardani berharap partai pendukung Prabowo-Sandi agar bertransformasi menjadi oposisi meski telah bubar.
"Nggak ada kalau upaya yang serius karena masing-masing partai punya kebebasan, tetapi kami bicara di ruang publik, ayo semua rekan-rekan koalisi 02 kita sudah bubar, kita bertransformasi jadi satu, kita sama-sama bangun negeri ini walaupun jadi oposisi tapi tetap itu pekerjaan yang mulia," jelasnya.
Mardani mengatakan oposisi berfungsi untuk mengawal dan mengkritik kebijakan pemerintah. Maka, kalau semua partai pindah dan bergabung dalam pemerintah, menurutnya, publik yang akan dirugikan.
"Ketika oposisi kuat yang diuntungkan publik karena ada check and balance system, tapi kalau semua pindah cuma sedikit yang jadi oposisi yang dirugikan bukan PKS, publik yang dirugikan. Karena itu, kami mengimbau publik ikut serta dalam proses ini jangan diam," katanya.
PDIP: Tidak Ada Istilah Oposisi, Kita Rangkul Semua:
(eva/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini