"Menurut saya, tidak perlu ada desakan pada pasangan Prabowo-Sandi untuk mengucapkan selamat. Pasalnya, dengan hasil putusan MK, pasangan ini mau tidak mau harus menerima. Bahkan, putusan tersebut berlaku final dan mengikat. Walau di dalam hati pasangan dan para pendukungnya masih ada ganjalan, tetapi kan tetap harus menerima (kekalahan). Apakah menerimanya dengan ikhlas atau terpaksa? Hanya mereka yang tahu, mungkin itu jugalah sebabnya mengapa mengucapkan selamat itu terasa agak janggal," kata Saleh kepada wartawan, Senin (1/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daripada mengharapkan ucapan selamat, menurut saya, lebih baik fokus mempersiapkan program kerja periode berikutnya. Kalau hati paslon ini nanti sudah teduh, ucapan selamat itu bisa saja akan diucapkan dengan sendirinya. Kita tunggu saja," ucapnya.
Sebelumnya, Sandiaga menilai ucapan selamat seperti budaya barat. Meski begitu, Sandi menegaskan tetap menghormati putusan MK yang sudah final dan mengikat.
"Kami sudah menghormati putusan MK kemarin dan ini sudah tingkatan yang paling tinggi bahwa kita menghormati prosesnya dan selamat-selamat itu kan kayak budaya Barat ya. Di dalam kontestasi kita, setiap kali ketemu kita cipika-cipiki, selama debat kemarin kita selalu mengucapkan kata-kata yang baik, jadi nggak ada masalah," kata Sandiaga Uno di JCC, Minggu (30/6).
Gabung atau Oposisi? PAN-Demokrat Masih Menimbang-nimbang:
(zap/nvl)