"Kalaupun harus rekonsiliasi, maka yang tepat itu adalah rekonsiliasi yang berkuasa, pemerintah, dengan rakyat, terutama rakyat yang merasa dirugikan, terkait dengan kebijakan pemerintah merugikan rakyat," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2019).
Dahnil menganggap selama ini banyak tuduhan untuk kalangan yang tidak mendukung pemerintah. Dia menilai tuduhan itu sebagai narasi perpecahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh sebab itu, saran saya, rekonsiliasi seperti yang disarankan oleh beberapa tokoh, pemerintah harus melakukan rekonsiliasi dengan rakyat, tidak lagi kemudian memecah belah dengan labelling tertentu. Menurut saya, hari ini ada dendam politik yang sedang berlangsung dan itu berbahaya," imbuhnya.
Dia menyebut persaingan antara Prabowo dan Jokowi tidak pantas disebut rekonsiliatif. Alasannya, persaingan Prabowo dan Jokowi dalam pilpres tidak menimbulkan konflik.
"Saya keberatan dengan diksi rekonsiliasi. Bagi saya, pilpres ini adalah kompetisi biasa, yang kalah ya mau jadi oposisi bisa, mau gabung bisa. Yang menang berkuasa, itu hal biasa, tidak ada konflik di situ," tuturnya.
Tonton video BPN: Menang-Kalah, Prabowo Akan Akui Legalitas Putusan MK:
(abw/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini